Fimela.com, Jakarta Sakit tenggorokan adalah hal yang tidak pernah nyaman untuk dihadapi. Kita tidak menyadari berapa kali kita menelan dalam sehari sampai setiap menelan menjadi tugas yang menyakitkan. Berkumur telah menjadi pengobatan rumah kuno untuk sakit tenggorokan di seluruh dunia. Begitu banyak yang telah dianjurkan tentang berkumur oleh orangtua kita, literatur dan internet yang tampaknya menjadi solusi sempurna untuk semua masalah tenggorokan kita. Tapi, benarkah anggapan tersebut?
Pengalaman mengajari kita sesuatu yang berbeda, perbedaan yang tidak bisa diabaikan. Di satu sisi, banyak pasien mendapat manfaat dari berkumur, sementara yang lain mungkin tidak menunjukkan manfaat apa pun. Lalu ada pasien yang gejalanya malah bertambah parah dengan berkumur.
Dalam rangka menyambut World Oral Health Day yang diperingati pada 20 Maret 2022, Kementerian Kesehatan RI, Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung dan Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia (Perhati-KL) bersama mitra strategis PT Mundipharma Healthcare Indonesia (Mundipharma) meluncurkan kampanye nasional ‘Waktu Indonesia Gargle’.
Kampanye ini bertujuan memperkenalkan gargle yang bermanfaat untuk meningkatkan kebersihan rongga mulut dan ber-gargle dengan Povidone-Iodine (PVP-I) sebagai perlindungan ekstra untuk pencegahan infeksi COVID-19.
Manfaat Gargle
Ketua Kelompok Studi Laring Faring Perhati-KL, dr. Arie Cahyono, Sp.T.H.T.K.L.(K) menyampaikan beberapa manfaat dari gargle
- Menurunkan resiko infeksi saluran nafas (tenggorok)
- Menghilangkan halitosis dan sisa makanan
- Mengurangi nyeri dan memberikan rasa nyaman pada radang tenggorok
“Gargle atau berkumur di pangkal tenggorok merupakan cara untuk membersihkan kuman yang sudah masuk dari saluran pernafasan atas dan bersarang di tenggorok. Metode ini bermanfaat untuk penurunan odds ratio demam pada anak, penurunan insidensi ISPA, hingga terbukti mencegah infeksi saluran napas atas akut. Sejak pandemi, masyarakat Indonesia sudah mulai mengenal gargle sebagai salah satu upaya menjaga kebersihan rongga mulut tapi masih banyak yang belum melakukannya secara benar dan rutin,” Ungkapnya pada acara peluncuran kampanye Waktu Indonesia Gargle pada Selasa (15/03/2022)
Manfaat Baik dari Gargle
dr. Arie juga menyampaikan peran dari gargle, ada beberapa hal yang bisa kita rinci berikut ini.
- Pencegahan infeksi saluran pernafasan atas masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat.
- Gargle air pada orang sehat menghasilkan penurunan 36% insidensi ISPA.
- Gargle dengan air keran, teh hijau, atau air fungsional menghasilkan penurunan odds ratio munculnya demam pada anak-anak.
- Gargle dianggap sebagai suatu cara yang efektif dan tepat untuk menjaga higiene tenggorokan dan mencegah demam pada anak.
- di Jepang, panduan menganjurkan gargle sebagai salah satu cara pencegahan ketika terjadi pandemi influenza.
Untuk perlindungan ekstra antiseptik Povidone Iodine (PVP-I) dapat menjadi salah satu pilihan cairan gargle karena terbukti memiliki spektrum luas, termasuk untuk membunuh kuman penyebab penyakit di rongga mulut dan tenggorok. Cairan antiseptik Povidone-Iodine (PVP-I) memiliki aktivitas antiinfeksi terhadap bakteri, jamur, virus, termasuk Coronavirus. Efektivitas PVP-I dalam melawan COVID-19 telah banyak dibuktikan melalui berbagai studi. Selain itu ber-gargle menggunakan PVP-I dapat digunakan untuk mengatasi gusi bengkak, sakit tenggorokan, sariawan, bau mulut, dan nafas tidak segar.
Tidak perlu khawatir akan efek samping karena ber-gargle menggunakan PVP-I tidak menyebabkan iritasi atau kerusakan mukosa mulut. Masyarakat dianjurkan untuk ber-gargle 2 kali sehari selama 30 detik sesuai kebutuhan seperti saat keluar rumah dan setelah bertemu orang lain.
Dalam kampanye nasional ‘Waktu Indonesia Gargle’, ber-gargle yang dapat dilakukan dengan asas 3T yaitu Tuang, Teguk, Tengadah:
- Tuang cairan gargle
- Teguk dan tahan cairan di kerongkongan
- Tengadahkan kepala sejauh 45 derajat dan hembuskan napas selama 30 detik.
Kampanye ‘Waktu Indonesia Gargle’ akan digaungkan mulai 15 Maret 2022 melalui berbagai program seperti 24 Hour Gargle Relay, TV roadshow, dan pengumuman berkala di masjid-masjid di sejumlah area di Pulau Jawa.
*Reporter: Jeihan Lutfiah Zahrani Yusuf
#Women For Women