Fimela.com, Jakarta Otak adalah salah satu kunci bagi manusia untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Agar dapat melakukan berbagai kegiatan dengan optimal, kita harus menjaga kesehatan otak karena fungsi otak sangat memengaruhi berjalannya kehidupan manusia sebagai makhluk hidup. Tetapi, tanpa kita sadari, beberapa kebiasaan kita ternyata berdampak buruk pada kesehatan otak.
Selain menghambat aktivitas sehari-hari, kesehatan otak yang buruk juga berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental. Berikut adalah sembilan kebiasaan yang harus ditinggalkan karena berdampak buruk bagi kesehatan otak.
What's On Fimela
powered by
Kurang Mendapatkan Sinar Matahari
1. Berada dalam ruangan gelap terlalu lama
Jika kamu terlalu sering menghabiskan waktu dalam ruangan, bahkan saat siang hari, maka kamu memiliki kemungkinan depresi lebih tinggi. Selain depresi, berada dalam ruangan terlalu lama dapat berdampak negatif bagi fungsi otak. Hal tersebut dipengaruhi oleh kamu yang tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup. Menurut penelitian, sinar matahari mampu membantu otak bekerja lebih baik.
2. Terlalu banyak mencari tahu informasi negatif
Saat ini media sudah menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari hidup manusia. Bahkan, apa yang ada di media mampu memengaruhi emosi serta cara berpikir dan berperilaku seseorang. Menurut Annie Miller, seorang psikoterapis, mencari tahu informasi negatif terlalu sering dapat berbahaya bagi otak. Hal tersebut mampu memicu otak untuk selalu berada dalam mode siaga yang tentu nya akan memengaruhi kondisi fisik, emosional, serta kesehatan mental seseorang.
3. Mendengarkan musik terlalu keras
Mendengarkan musik memang menjadi salah satu aktivitas yang mampu meningkatkan fungsi otak. Tetapi mendengarkan musik terlalu keras, apalagi dengan menggunakan perangkat seperti earphone atau headphone, ternyata malah membawa dampak negatif bagi otak. Selain mampu memicu kondisi kehilangan pendengaran, mendengarkan musik terlalu keras juga ternyata mampu memicu kondisi gangguan memori.
Menghindari Interaksi Sosial
4. Mengurung diri
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi sosial untuk bertahan hidup. Saat seseorang mengurung dan menarik diri dari kehidupan sosial, besar kemungkinan ia akan memiliki gangguan mental seperti depresi. Bahkan, menurut penelitian yang dilakukan oleh Ohio State University pada 2012 lalu, perilaku mengurung dan menarik diri dari kehidupan sosial mampu memicu potensi stroke.
5. Terlalu lama menghabiskan waktu di depan layar
Ditengah era yang serba modern ini, kita akan selalu bersinggungan dengan teknologi digital, salah satunya penggunaan berbagai jenis gawai untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tetapi menghabiskan waktu terlalu lama di depan layar ternyata berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang. Hal tersebut juga mampu membawa dampak negatif bagi beberapa bagian otak, seperti lobus frontal atau bagian depan orak yang bertanggung jawab atas pengendalian gerak tubuh dan emosi.
6. Mengonsumsi gula secara berlebihan
Bagi beberapa orang, mengonsumsi makanan manis merupakan respon tubuh saat mengalami stres. Tetapi, kita juga harus waspada akan jumlah gula yang kita konsumsi. Mengonsumsi gula secara berlebihan mampu memicu ketidakseimbangan nutrisi bagi tubuh. Hal tersebut bisa berdampak pada malnutrisi pada otak.
Melewatkan Sarapan
7. Melewatkan sarapan
Selain tidak baik untuk kesehatan tubuh, melewatkan sarapan ternyata juga tidak baik untuk kesehatan otak. Melewatkan sarapan dapat memicu kondisi malnutrisi pada otak. Selain itu, saat kita tidur pada malam hari, tubuh sama sekali tidak mendapatkan asupan energi. Oleh karena itu, kita tidak boleh melewatkan sarapan agar otak mampu bekerja secara optimal.
8. Kurang bergerak
Bergerak dalam hal ini tidak selalu merujuk pada kegiatan olahraga. Berjalan santai atau sekedar menggerakkan berbagai sendi pada tubuh ternyata mampu berdampak positif pada produksi hormon. Jadi, ketika seseorang kurang bergerak, fungsi otak mereka akan melambat dan hal ini tentu nya akan memengaruhi kondisi kesehatan secara keseluruhan.
9. Jam tidur yang berantakan
Memiliki waktu tidur yang cukup mampu berdampak positif pada kesehatan mental, ingatan, serta fungsi otak. Saat seseorang tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, hal tersebut akan memengaruhi kondisi ingatan jangka panjang dan fungsi otak tidak dapat bekerja dengan baik. Selain itu, menurut penelitian, tidur dalam posisi menutup wajah dengan selimut ternyata juga berdampak negatif bagi otak karena menghambat alur keluar masuk oksigen yang berpengaruh pada kadar oksigen otak dan tubuh.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Ditulis oleh: Savitri Anggita Kusuma Wardani