Peluang Bisnis Busana Muslim di Tengah Persaingan Ketat Industri Fashion Modest

Novi Nadya diperbarui 15 Mar 2022, 00:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Indonesia diharapkan menjadi pusat busana muslim dunia oleh Presiden Joko Widodo yang diutarakannya pada Muslim Fashion Festival (Muffest) 2018. Presiden Jokowi meyakini jika potensi dan kreasi anak bangsa memiliki desain yang menarik dan variatif dibanding negara muslim lainnya.

Prediksi tersebut tak meleset, dilihat dari banyaknya bermunculan jenama-jenama busana muslim dari seluruh penjuru negeri. Salah satunya dari Sidoarjo, Jawa Timur lewat jenama busana muslim Aznii yang didirikan pengusaha muda Diana Fitriah.

Walaupun Indonesia dianggap sebagai lahan yang subur untuk bisnis busana muslim, persaingannya tak bisa dianggap mudah. Diana pun mengakui hal ini, namun ia mengaku tak patah semangat dan selalu memutar otak agar bisnisnya tetap berjalan.

“Peluang bisnis busana muslim saat ini saya rasa bagus dengan daya saing yang cukup banyak. Oleh karena itu sebagai pebisnis, mau tidak mau (harus) mengikuti perkembangan zaman dan pasar yang ada, namun tetap mempertahankan ciri khas dari brand yang kami miliki,” ungkap Diana.

 

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Ciri Khas Jenama

Koleksi gamis shabby chic jenama fashion lokal Aznii

Ciri khas, sebuah hal yang cukup menantang untuk dipertahankan ketika kita berbicara tentang model busana muslim di Indonesia, mengingat kini banyak beredar busana muslim dengan model yang itu-itu saja. Lantas, apa yang berani ditawarkan Aznii untuk membuktikan ciri khas yang dimiliki brand dengan akun Instagram @aznii.official ini?

“Saya mendesain (busana muslim) yang ramah dikenakan ibu menyusui dan dilengkapi dengan karet di pergelangan tangan untuk memudahkan setiap wanita beraktivitas. Selain itu Aznii juga memiliki ciri khas pada motifnya yang kebanyakan bertemakan shabby chic,” ujar Diana yakin.

Tak hanya ciri khas, di era revolusi industri 4.0, digitalisasi memainkan peran penting untuk mempertahankan imunitas sebuah bisnis. Kini hampir semua proses dijalankan secara online. Ini tentu menjadi sebuah tantangan bagi semua orang, khususnya para pebisnis.

Membaca pergeseran tren pemasaran ini, Diana semakin yakin untuk gencar memasarkan produknya di platform online agar tak tertinggal dengan pengusaha lain. Mulai dari foto-foto produk dengan model profesional, memanfaatkan Instagram dan beberapa e-commerce untuk memasarkan produknya, hingga memanfaatkan Facebook Ads serta Instagram Ads, telah ia lakukan agar masyarakat semakin mengenal produknya.

“Selain agar mendapatkan customer baru, kami juga berharap digital marketing yang telah kami lakukan dapat meningkatkan omzet penjualan setiap bulannya.” 

Tak main-main, Diana mengaku dari bisnis busana muslimnya saja, ia dapat meraup omzet sebesar 10 hingga 15 juta per bulannya. Usahanya kini bahkan telah berbadan hukum, yakni di bawah naungan PT. Diana Kreasi Indonesia. Bagaimana, apakah Anda juga tertarik untuk merintis bisnis busana muslim seperti Diana?

#WomenForWomen