Fimela.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengonfirmasi temuan varian baru Covid-19 yaitu Deltacron. Para ahli menduga varian ini merupakan mutasi gabungan antara Delta dan Omicron.
Melansir dari New York Times, varian Covid-19 yang sementara disebut dengan Deltacron itu pertama kali terdeteksi di Belanda dan Denmark. Hingga kini, Deltacron menyebar ke Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat.
Meski demikian, Virolog dari Institut Pasteur, Paris Simon-Loriere meminta masyarakat agar tidak panik. Sebab, para pakar menilai Deltacron tidak menyerang sel-sel saluran pernapasan bawah.
Gejala Mirip Omicron
Data sementara pun menunjukkan bahwa mereka yang terkena Deltacron menyerang sel-sel hidung dan saluran napas atas, bukan paru-paru. Kondisi serangan yang sama seperti varian Omicron.
“Permukaan virus ini sangat mirip dengan Omicron, sehingga tubuh akan mengenalinya serta mengenali Omicron,” kata Loriere.
Masih dalam Penelitian
Lorierer mengatakan masih diperlukan penelitian lain terhadap varian Deltacron. Saat ini, para pakar tengah melakukan eksperimen pada hamster dan tikus.
Akan tetapi, eksperimen tersebut belum membuahkan hasil apapun. “Ini hal yang amat baru, kami belum bisa mendapatkan hasil apapun,” ujarnya soal penelitian Deltacron yang tengah dilakukan.
#Women for Women