Waspada Retina Lepas di Usia Muda, Orang dengan Mata Minus Punya Risiko Tertinggi

Vinsensia Dianawanti diperbarui 30 Agu 2023, 15:57 WIB

Fimela.com, Jakarta Mata minus alias Miopia menjadi gangguan yang disebabkan oleh kelengkungan kornea mata sehingga sinar mata yang masuk menjadi tidak fokus. Namun mereka yang memiliki gangguan miopia bisa berpotensi mengalami kondisi retina yang lepas atau disebut juga ablasio retina regmatogen atau Rhegmatogenous Retinal Detachment (RRD).

Dijelaskan oleh DR.Dr. Elvioza, SpM(K), RRD merupakan kondisi lepasnya lapisan retina mata yang disebabkan oleh lubang atau robekan pada retina. Kegawatdaruratan organ mata ini berpotensi menyebabkan kebutaan.

Risiko terjadinya RRD pun semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Namun, penderita miopia usia muda ternyata memiliki risiko yang lebih tinggi terserang RRD.

Dalam penelitian yang dilakukan dr. Elvioza, angka kejadian RRD cukup tinggi dengan 6,3 hingga 19,9 persen per 100ribu orang. Risiko RRD akan semakin tinggi pada orang-orang yang memiliki gangguan mata minus atau yang disebut miopia. Semakin tinggi angka mata minus yang dimiliki maka semakin tinggi juga risiko terhadap kondisi lepasnya retina.

 

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Risiko terhadap lepasnya retina

Ilustrasi Mata/https://www.shutterstock.com/luliia Diakova

Usia 50 tahun menjadi usia yang cukup rentan terjadinya RRD. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor usia. Namun faktor mata minus tinggi, juga menambah peluang orang di usia mengalami kondisi RRD.

“Pada usia muda dengan miopia harus dicek retinanya apakah berpotensi untuk terjadi ablasio retina atau robekan. Maka sangat dianjurkan kita untuk cek retina secara berkala pada orang-orang yang berisiko," kata dr. Elvis.

Faktor keturunan juga menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan. Sehingga orang-orang yang memiliki risiko disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin minimal enam bulan sekali untuk mengetahui potensi terjadinya RRD.

 

3 dari 4 halaman

Tidak bisa sembuh dengan operasi lasik

Operasi lasik yang umumnya dijalani untuk menurukan kondisi miopia, ternyata juga tidak mengurangi potensi terjadinya RRD. Menurut dr. Elvis, prosedur lasik hanya akan mengurangi derajat minusnya.

"Risiko miopia terhadap retinanya tidak hilang. Lasik yang diubah kelengkungan kornea agar lebih datar sehingga sinar yang masuk ke dalam mata bisa lebih masuk. Meski sudah lasik, tetap ada risiko," kata dr. Elvis.

 

4 dari 4 halaman

Kenali tanda-tandanya

Meski sudah terlanjur mengalami kondisi RRD, seseorang bisa sembuh secara total. Melalui operasi yang menempelkan kembali retina ke tempat semula dan menutup robekannya.

Namun sebelum lepasnya retina terjadi, sebenarnya ada tanda-tanda yang bisa diwaspadai. Yakni melihat adanya kilatan dalam mata atau seperti melihat sesuatu yang terbang. Menurut dr. Elvis kondisi retina belum lepas sehingga masih bisa dilaser.