Fimela.com, Jakarta Apa arti cinta pertama untukmu? Apa pengalaman cinta pertama yang tak terlupakan dalam hidupmu? Masing-masing dari kita punya sudut pandang dan cerita tersendiri terkait cinta pertama, seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba My First Love: Berbagi Kisah Manis tentang Cinta Pertama berikut ini.
***
Oleh: Hayuna
Acara seminar kuliah sudah dimulai lebih dari 10 menit yang lalu, membuatku sedikit malu–malu untuk masuk. Segera kulangkahkan kakiku di pojokan bangku yang kosong itu, aku asyik menulis materi yang disampaikan oleh pemateri sampai tanpa kusadar ada sosok laki–laki yang begitu asing duduk di sebelahku.
"Hai," sapaku tanpa sadar, jujur saja aku sedikit terpesona karena wajahnya yang begitu manis dan enak dipandang tak lupa kuberikan senyum termanis yang kumiliki. Pipiku seketika seperti udang rebus merah dan hatiku berdetak tak karuan ketika dia menoleh dan menyapaku balik.
Lelaki misterius itu tanpa sadar telah mencuri hatiku. Dia lelaki pertama yang membuatku terpesona dengan pandangan pertama. Nyatanya aku susah sekali untuk jatuh cinta dan gengsi untuk memperlihatkan bahwa aku suka tapi tidak dengan lelaki itu seolah otak dan tubuhku tidak berjalan bersama.
Menyukainya Diam-Diam
Seminar akhirnya telah selesai satu jam yang lalu meski aku kurang fokus mendengar materi yang disampaikan karena sejak tadi aku disibukkan dengan menenangkan jantungku berdetak begitu cepat apalagi ketika tercium aroma parfum yang digunakanya sangat harum dan menenagkan.
Segera kulangkahkan kakiku mengikuti jejaknya dari kejauhan, aku tidak ingin kehilangan jejak lelaki itu. Sampailah di sebuah kelas yang aku yakini itu adalah kelas sahabatku. Benar saja sahabatku sedang duduk di dalam dan segera kupanggil namanya dari luar kelas. Hampir semua mahasiswa/i menoleh ke arahku kecuali dia lelaki misterius yang masih asyik memejamkan mata sambil mendengarkan musik dari headset ohhh sepertinya aku telah jatuh cinta sambil tersenyum menatapnya.
Kugali semua informasi dari sahabatku tentangnya, tidak banyak yang kutahu karena dia adalah orang yang tertutup dan hanya berbicara seperlunya. Dia juga akan berkumpul hanya dengan sahabat–sahabatnya, organisasi yang diikutinya hanya satu itu pun khusus jurusanya.
Hari terus berlalu sudah lebih dari satu bulan lamanya aku mengikuti semua yang dilakukan tapi sedikitpun tak mendapatkan hasil yang kuinginkan. Dia seperti bintang yang susah untuk digapai hanya bisa dilihat dari kejauhan. Setiap kali bertemu tak segaja atau hanya berpapasan tanpa saling menyapa ternyata rasa itu pun tetap masih sama ketika pertama kali aku melihatnya.
Aku merasakan bahagia, sedih, dan galau ketika memikirkanya seperti sesorang yang rindu dengan kekasihnya. Aku melihat akun media sosialnya berharap dia membuat story kegiatanya atau lebih lagi dia memfolback aku Instagramku sebab sampai detik ini aku tidak pernah dapat nomor teleponya. Benar–benar lelaki misterius.
Sudah hampir satu minggu ini aku disibukkan dengan tugas kuliah yang semakin hari semakin menumpuk sampai aku sedikit lupa tentangnya. Hari Minggu merupakan hari untukku refresing sejenak dari semua pelajaran kuliah, biasanya kuhabiskan untuk menonton film animasi atau novel kesukaanku.
Merelakannya
Aktivitas menontonku sejenak terhenti ketika ada suara notifikasi dari HP yang ternyata dari sahabatku. Seketika badanku membeku, air mata tanpa sadar mengalir di pipiku, jantungku berdetak tak karuan bukan karena bahagia tapi seperti mendapatkan berita duka.
Perjuangan yang belum dimulai berakhir seketika ketika aku melihat foto yang dikirim sahabatku. Lelaki yang kusebut misterius itu nyatanya hari ini melangsungkan pernikahnya dengan seorang perempuan.
Singkat cerita yang kudengar bahwa lelaki itu menikahi anak seorang kiyai tempat dia menuntut ilmu ketika di pesantren dan untuk menghindari zina akhirnya dia menikahi gadis tersebut gadis pujanya.
Cinta datang tanpa di minta dan hadir memberikan berbagai rasa di dalam hidupku, aku sudah mengikhlaskan hatiku dan berdamai dengan kenyataan. Aku rasa cinta pertama itu akan indah seperti novel–novel yang kubaca tapi aku lupa bahwa pernikahan adalah salah satu bentuk cinta yang sesungguhnya.
#WomenforWomen