Virginie Viard, selaku Creative Director rumah mode Chanel, memadukan material tweeds warna-warna cerah, dari pink, turquoise, hingga ungu ke dalam jajaran warna musim gugur yang elegan. (Foto: dok Chanel)
Suasana ruangan the Grand Palais Éphémère yang dikemas dengan suasana gelap kian menghanyutkan. Iringan lagu Beatles "A Day in the Life" menemani para model membawakan busana dengan padu padan serba layering bermaterial tweeds. (Foto: dok Chanel)
Material tweeds dibuat dengan tingkat kerumitan yang tinggi. Dalam dunia fashion material ini juga cukup kompleks. Segala macam warna dan tekstur dapat berpadu kontras, saling silang dengan atraktif. (Foto: dok Chanel)
Tampilan aksesori dengan stoking tebal setinggi paha menjadi perhatian utama di panggung runway koleksi Fall-Winter 2022/23 Ready-to-Wear kali ini. Dari mulai ungu, hijau tua keabuan, maroon, dan tosca menyeliputi setiap langkah para model dengan penuh kehangantan. (Foto: dok Chanel)
Hadir sebagai pelengkap yang mencolok, sederet wader boots dan tas tangan bertali rantai khas Chanel dalam beragam ukuran. (Foto: dok Chanel)
Segala sesuatu mulai dari undangan pertunjukan hingga venue di Grand Palais dilapisi kain wol. Baik di dalam maupun di luar runway, sentuhan material tweeds terpampang lugas.(Foto: dok Chanel)
Selama puluhan tahun Chanel sukses membuat material tweed menjadi feminin. Memungkinkan kombinasi warna dan bahan yang tak terbatas, tweed adalah material yang tak lekang waktu.(Foto: dok Chanel)
Virginie Viard menyuguhkan presentasi memukai sebuah memodernisasi tweeds.“Mencurahkan seluruh koleksi untuk tweed adalah sebuah penghargaan,” kata Virginie Viard.(Foto: dok Chanel)
Chanel mengatakan pada hari Jumat minggu yang lalu, bahwa mereka akan menangguhkan bisnis di Rusia. Hal ini berkaitan dengan respon dari Rumah mode ini akan apa yang tengah terjadi di Ukraina. (Foto: dok Chanel)