Fimela.com, Jakarta Tak dipungkiri, kehadiran Tulus di kancah musik Indonesia menjadi fenomena tersendiri. Ia bertutur lewat lirik-liriknya yang tak jarang puitis, kadang berbahasa baku, dan hampir tak pernah gagal merasuk ke hati.
Setidaknya empat album studio sudah membuktikan betapa masyarakat Indonesia mencintai karya-karya Tulus. Hits demi hits sukses ia telurkan, satu demi satu penghargaan berdatangan padanya.
Bagi banyak orang Tulus adalah sebuah anomali, di mana seorang penyanyi benar-benar mengandalkan karya di garda terdepan. Minim gimmick dan fokus yang entah ke mana, lyricist asal Bandung ini tetap membuat musik sebagai 'pagar jarak pandang' pendengarnya.
Jadi mari kita bahas Tulus dalam koridor karya-karyanya saja, yang mana sudah berhasil membuat banyak orang tersentuh ketika mendengar alunannya. Dari album self-titled hingga Manusia, berikut lagu-lagu Tulus yang kerap bikin hati sesak hingga mata sembab.
Kisah Sebentar
Dari album pertama tahun 2011, Tulus memperkenalkan lagu-lagunya yang punya karakter kuat. Selain Teman Hidup yang mampu merebut hati jutaan orang, lagu-lagu lain di album ini juga cukup familiar bagi penikmat musik.
Kisah Sebentar adalah tembang dengan lirik pilu, tapi dibawakan dengan balutan jazz yang upbeat, serta emosi yang pas. Meski musiknya tak mendayu-dayu, cerita di lagu ini sukses buat nyesek para pendengar jika diamati liriknya.
Sepatu
Berlanjut ke album kedua (Gajah, 2014) pendekatan Tulus dalam meramu musik dan lirik makin diterima lingkup yang lebih luas. Di album ini ada satu lagu yang mungkin paling bersinar, sekaligus yang kerap dikutip jadi curhatan colongan.
Lagu itu tak lain adalah Sepatu, yang menjadikan metafor sebagai tema besar. Lagi-lagi ia memilih tak membungkus lirik nyesek ini ke dalam irama ballad, dan terbukti tetap berhasil.
Langit Abu-Abu
Setelah dua album, reputasi Tulus sebagai solois top tier di Indonesia makin tak terbantahkan. Album Monokrom (2016) pun ia buat sebagai ucapan terima kasih atas dukungan pendengar yang membawanya sejauh ini.
Namun bukan berarti Tulus tak berhak membuat pendengar menyeka air mata saat mendengar album tersebut. Langit Abu-Abu mungkin tembang paling memilukan saat didengar, terutama dalam versi tanpa musik yang ia unggah.
Hati-Hati di Jalan
Yang terbaru, masih hangat-hangatnya dibicarakan di berbagai platform media sosial. Sebuah lagu yang cukup menonjol dari album keempat (Manusia, 2022).
Lagu itu berjudul Hati-Hati di Jalan, yang menyiratkan berakhirnya sebuah harapan. Di lagu ini pendengar dibuat larut dalam rasa pasrah dan kekuatan untuk melangkah di jalan masing-masing.
Honorable Mention
Tulus piawai dalam menganalogikan situasi dan perasaan. Hal itu tercermin dalam sebuah single yang jadi honorable mention, yakni lagu berjudul Tukar Jiwa.
Lagu ini masuk di album Monokrom, tentang perjuangan meyakinkan seseorang betapa dalamnya cinta kita. Ia menyebut dengan tukar jiwa, mungkin ia akan mengerti seberapa dalam rasa itu, dan takkan mempertanyakannya lagi.