Menurut Ahli, Obesitas Pada Anak Tingkatkan Risiko Diabetes dan Depresi

Mimi Rohmitriasih diperbarui 08 Mar 2022, 10:50 WIB

Fimela.com, Jakarta Tidak sedikit orangtua yang merasa bangga dan gemas ketika melihat buah hatinya memiliki pipi tembam, wajah bulat dan tubuh gemuk. Orangtua juga akan sangat senang ketika mendapati buah hatinya makan dengan lahap setiap harinya. Namun sayangnya, orangtua rentan lupa bahwa anak yang terlalu gemuk bisa berisiko pada kesehatannya di masa depan. 

Melansir dari laman liputan6.com, anak yang memiliki berat badan lebih atau mengalami obesitas berisiko meningkatkan penyakit diabetes dan depresi. Dokter spesialis anak Winra Pratita mengungkapkan jika obesitas pada anak bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit dari ujung kepala hingga ujung kaki. 

2 dari 3 halaman

Depresi, Asma, GERD dan Diabetes Menjadi Risiko dari Obesitas Anak

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/Nmaneer

Dokter Winra juga mengungkapkan jika obesitas pada anak memungkinkan anak mengalami masalah depresi. Ini terjadi karena anak merasa minder dengan tubuhnya yang terlalu besar. Ini juga membuat anak rentan merasa malu serta rendah diri saat bersama teman-temannya. 

Obesitas pada anak juga sangat memungkinkan anak menderita asma, sleep apnea dan kadar kolesterolnya meningkat tajam. Anak dengan kondisi obesitas juga rentan terkena serangan jantung, penumpukan lemak di perut dan risiko GERD atau masalah lambung. 

Lebih mengkhawatikan lagi, anak dengan badan obesitas rentan terhadap risiko diabetes tipe 2. Ia juga rentan mengalami gangguan sendi lutut hingga kaki bengkok karena menyangga tubuh yang berat di usia yang masih sangat belia. Untuk anak perempuan, ia berisiko mengalami menstruasi yang tidak teratur atau lebih cepat dibandingkan kawan-kawannya. 

3 dari 3 halaman

Atur Pola Makan Anak Sejak Sedini Mungkin

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/Nmaneer

Untuk mencegah risiko obesitas, atur pola makan anak sejak sedini mungkin. Hindari memberikan anak makan berlebih agar berat badannya naik sesuai usianya. Berikan asupan gizi yang tak hanya menambah berat badan tetapi juga tumbuh kembangnya secara keseluruhan. Izinkan anak untuk bergerak aktif untuk menghindari penumpukan lemak berlebih dalam tubuhnya. 

Menerapkan pola hidup dan makan sehat sejak sedini mungkin akan membantu anak tumbuh sehat di saat ini pun di saat nanti. Hindari juga memberikan anak makanan cepat saji secara berlebihan dan terus menerus agar tumbuh kembangnya berjalan sesuai usianya. 

Yuk Mom, lebih bijak lagi dalam menjaga kesehatan buah hati. Agar buah hati mau menerapkan pola hidup sehat, beri contoh bagaimana menerapkan pola hidup yang sehat dimulai dari orangtua dan keluarga inti di rumah. 

#WomenForWomen