Alami Mom Shaming karena Melahirkan Secara Caesar, Begini Cara Conchita Caroline Mengatasinya

Hilda Irach diperbarui 24 Sep 2024, 15:11 WIB

Fimela.com, Jakarta Menjadi ibu baru memang banyak sekali tantangannya. Salah satunya adalah rentan mengalami mom shaming dari lingkungan sekitar. Bahkan tak jarang dari orang yang paling dekat dengan kita, yaitu saudara dan keluarga.

Perilaku mom shaming ini dapat berupa sindiran, komentar, dan kritik yang sifatnya negatif mengenai pola pengasuhan, mengomentari bentuk fisik anak, hingga proses melahirkan melalui operasi Caesar.

Tanpa disadari, kalimat-kalimat yang terlontar yang maksud hati menunjukan kepedulian justru bisa dianggap sebagai suatu hal yang menyakitkan oleh ibu yang mendengarnya dan berdampak pada kesehatan mental.

Dalam survei yang dilakukan BukaReview terhadap 208 ibu milenial, 88 persen ibu pernah mengalami mom shaming dan lebih dari 90 persen ibu merasa mom shaming semakin marak terjadi.

Kondisi ini rupanya juga dialami oleh sosok aktris, presenter, sekaligus mom influencer, Conchita Caroline. Ibu dari satu anak ini mengaku pernah jadi korban mom shaming dari teman dekatnya karena memilih melahirkan secara Caesar.

Lalu, bagaimana cara Conchita Caroline mengatasinya agar kondisi mental tetap terjaga? Simak berikut ini selengkapnya, Sahabat Fimela.

 
2 dari 4 halaman

Sempat Alami Mom Shaming

Begini cara Conchita Caroline mengatasi mom shaming agar kondisi mental tetap terjaga.(Instagram/conchizzlin).

Conchita Caroline mengaku pernah menjadi korban mom shaming terkait proses lahirannya. Tak hanya dari netizen, dia bahkan juga mendapat komentar tidak mengenakan tersebut dari teman-teman terdekatnya.

Seperti yang diketahui, Conchita Caroline dikaruniai anak pertama pada 2 September 2020 dengan proses Caesar. Dia dan sang suami, Krishnamurti Rajasa pun memberi nama bayi laki-lakinya, Kafkadia Khairaakesh Rajasa.

“Waktu melahirkan anak pertama kemarin, aku secara Caesar. Ternyata ada teman-teman terdekat aku yang mempertanyakan. Biasanya kalau selesai operasi, ditanya bagaimana kondisi sang ibu, tetapi ini bertanya ‘kenapa sih kok operasi caesar’ itu langsung nyesek rasanya,” cerita Conchita dalam diskusi virtual, Jumat (4/3/2022).

Komentar-komentar tersebut sontak membuat Conchita sakit hati. Bahkan membuatnya absen dari media sosial untuk sementara waktu.

“Bahkan sempat absen dulu dari media sosial. Karena setiap aku buka Instagram, muncul komentar ‘ kenapa kok melahirkan Caesar?’. Bahkan ada yang komentar, ‘kalau artis harus Caesar ya?’ Padahal faktanya tidak seperti itu, beberapa ibu memang tidak bisa melahirkan normal karena kondisi tubuhnya,” ungkap Conchita.

3 dari 4 halaman

Cara Bijak Mengatasi Mom Shaming ala Conchita

Begini cara Conchita Caroline mengatasi mom shaming agar kondisi mental tetap terjaga.(Instagram/conchizzlin).

Tak dapat dipungkiri, menghadapi perilaku mom shaming dari orang-orang sekitar bukanlah perkara yang mudah. Tidak jarang para ibu menjadi terbawa emosi hingga berdampak pada kondisi mental dan berpengaruh pada ASI sang ibu.

Untuk itu, ketika mengalami hal tersebut, yang harus dilakukan oleh para ibu adalah berani terbuka dengan keluarga dan pasangan. Memiliki support system yang baik merupakan kunci untuk membantu para ibu agar tetap kokoh menghadapi mom shaming.

“Kuncinya adalah komunikasi. Agar ibu bisa berdiri kokoh dari mom shaming adalah memiliki support system yang baik, sehat, dan paham betul seperti apa kebutuhan sang ibu,” tutur Conchita.

“Karena kalau kita terlalu banyak memendam masalah khususnya untuk para ibu yang baru melahirkan itu bisa berpengaruh ke ASI. Karena untuk kita bisa menghasilkan ASI yang berkualitas kita harus menjaga kebahagiaan seorang ibu,” lanjutnya.

4 dari 4 halaman

Mengubah Pola Pikir Menjadi Positif

Begini cara Conchita Caroline mengatasi mom shaming agar kondisi mental tetap terjaga.(Instagram/conchizzlin).

Selain itu, setiap ibu juga harus mampu mengubah pikiran negatif menjadi positif. Caranya, adalah dengan tidak menghiraukan komentar-komentar negatif yang datang dari orang-orang sekitar.

Namun, jika komentar tersebut datang dari keluarga, Sahabat Fimela bisa membicarakannya setelah situasinya sudah mulai membaik.

“Kalau bentuk komentar di media sosial, aku lebih pilih tidak menjawab. Tapi kalau datangnya dari keluarga terdekat, tidak usah terlalu terbawa perasaan. Namun kalau situasinya sudah mulai membaik, tidak emosi lagi, para ibu bisa berbicara pada orang tersebut bahwa, ‘omongannya sempat menyakiti perasaan lho’,” saran Conchita.

#Women for Women