Fimela.com, Jakarta Penyanyi Muhammad Tulus Rusyadi atau biasa disapa Tulus baru saja merilis album kelima yang bertajuk Manusia pada Rabu (3/3/2022). Album ini sendiri sengaja dirilis sebagai perayaan satu dekade karirnya di belantika industri musik Tanah Air.
Dikerjakan dalam waktu dua tahun, album Manusia ini berisi 10 Lagu, seperti Tujuh Belas, Kelana, Remedi, Interaksi, Ingkar, Jatuh Suka, Nala, Hati-hati Di Jalan, Diri, dan Satu Kali. Menurut lelaki kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat tersebut, judul album Manusia merepresentasikan ragam dinamika rasa yang dimiliki oleh manusia.
"Warna musik yang baru di album ini merupakan hasil kolaborasi dengan ratusan talenta," ujar Tulus saat konferensi pers secara virtual Jumat, (4/3/2022).
Selain berkolaborasi dengan beberapa musisi, ada banyak fakta di balik album Manusia milik Tulus. Seperti apa saja? Berikut rangkumannya:
What's On Fimela
powered by
Lagu yang Disukai Tulus
Tulus mengatakan sebenarnya dia tidak bisa memilih lagu mana yang paling disukainya di album tersebut. Namun, ia menunjuk Tujuh Belas karena merupakan lagu pembuka untuk lagu lainnya.
"Sejujurnya saya nggak punya jawaban, album ini baru saja dikerjakan dan dirilis, jadi wangi-wangi studio masih sangat terasa. Aduh susah sekali kalau harus memilih, tapi mungkin kalau harus banget jawab, saya akan jawab Tujuh Belas, kenapa? karena nomor pembuka di album ini, nomor favorit pembuka untuk favorit lagu selanjutnya," tutur Tulus.
Kolaborasi dengan Musisi Lain
Dalam album terbarunya ini, Tulus bekerja sama dengan Ari Renaldi, produser cemerlang yang telah menghasilkan ragam karya bersama. Tulus juga dibantu Dere, Petra Sihombing, Topan Abimanyu, dan Yoseph Sitompul saat menulis lirik lagu.
Selain mereka, lagu di album Manusia ini juga disempurnakan oleh orkestrasi brilian dari Erwin Gutawa serta puluhan sessionist profesional, paduan suara, hingga orkestrasi besar.
Terdapat Benang Merah
Meski album Manusia ini dibantu beberapa musisi ternama, Tulus menegaskan bahwa setiap lagu memiliki benang merah.
"Ada banyak cerita dalam lagu, ada rasa, ada keterkaitan, goalnya memang seperti itu karena ini adalah album. Jadi kalau didengarkan satu persatu, akan ada kesinambungan satu sama lain. Mungkin rasanya sama karena terkadang kita bisa dapatkan itu dari vokalis, intonasi dan bahasa," tuturnya.
Pemilihan Bahasa Indonesia
Tulus masih mengedepankan lirik lagu Bahasa Indonesia dalam album tersebut. Dia membawa semangat menjaga jiwa muda, di tengah dinamika hati dan rasa, dilanjutkan dengan pertanyaan tentang hidup, apresiasi diri, hingga ragam emosi dalam merayakan kehidupan.
"Kalau bahasa asing sebelumnya sudah pernah dirilis, waktu itu lagu Sepatu menggunakan bahasa Jepang. Kalau di album sekarang tetap menggunakan keeleganan bahasa Indonesia. Semoga ke depannya bisa menggunakan bahasa asing lainnya," ucap Tulus.
Nuansa Biru
Berbeda dengan album sebelumnya, Manusia ini bernuansa biru dan minimalis.
"Tone warna biru, album warna baru dari penulisan dan aransemen, jadi saat diskusi merepresentasikan ini, akhirnya warna yang masih bersinggungan, terasa progress dan lebih segar dengan warna biru," tutur Tulus.
Harapan
Terakhir, Tulus berharap agar album ini bisa tumbuh besar seperti keempat album sebelumnya.
"Semoga lagu-lagu dalam album ini tumbuh besar dan membesarkan semua hati yang mendengarkan," harap Tulus.
Saat ini Manusia sudah dapat didengarkan di berbagai platform musik maupun YouTube.