Dukung Potensi Kearifan Lokal Wisata Daerah, dengan Digitalisasi Desa Wisata

Fimela Reporter diperbarui 15 Mar 2022, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Guna mengakomodir tren konsep wisata yang lebih bersahabat dengan alam dan masyarakat lokal, semakin menjadi tren bagi wisatawan, terlebih di tengah pandemi ini, pemerintah tengah fokus mengembangkan potensi Desa Wisata di berbagai wilayah Indonesia.

Caranya adalah dengan mempromosikan keunikan dan kearifan lokal setempat. Salah satu yang berperan penting dalam mempercepat pengembangan wisata lokal tersebut adalah melalui digitalisasi, terlebih kebiasaan wisatawan di era pandemi semakin dekat dengan teknologi. 

Maka dari itu OYO Hotels & Homes yang merupakan sebuah startup di bidang perhotelan yang kini merupakan jaringan hotel, rumah, dan ruang tinggal terdepan di dunia ini mengambil langkah inisiatif dalam digitalisasi di Desa Wisata dan terutama kontribusinya bagi sektor pariwisata lokal.

 

 

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Menjadi Garda Terdepan Tren Pariwisata

Oyo menjadi garda terdepan untuk tren pariwisata.// Foto : OYO

Ditemui pada acara virtual konferensi pers Peran OYO bersama Pemerintah dalam Percepat Pengembangan Digitalisasi pada Wisata Lokal “Desa Wisata” di Tengah Pandemi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno menekankan pentingnya digitalisasi dalam mendorong Desa Wisata Maju. 

Beliau menjelaskan, "OYO berada di garda terdepan di tengah tren pariwisata saat ini telah bergeser ke arah digital. Mari kita bersama-sama mendigitalisasi sebagai bagian dari transformasi dan promosi destinasi pariwisata. Sejalan dengan komitmen Kemenparekraf untuk menciptakan program dan kerjasama yang tepat sasaran, tepat guna dan tepat manfaat, kami ingin mengajak OYO dan rekan-rekan semua desa wisata untuk perkuat destinasi wisata dengan digitalisasi melalui pemanfaatan teknologi digital, bukan hanya menjual secara online tetapi juga mempromosikan dan menghadirkan konten-konten kreatif. Melalui standarisasi layanan berbasis CHSE yang OYO miliki dan fitur-fitur teknologinya, memberikan preferensi kenyamanan tersendiri bagi wisatawan dan dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan cepat. Bersama, kami optimis dapat memajukan Desa Wisata pastikan ekonomi kita terus tumbuh dan masyarakat dapat hidup lebih sejahtera melalui program yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat."

 

3 dari 4 halaman

Hadir Sebagai Simbol Kebangkitan Ekonomi

Program maju bersama desa wisata hadir sebagai simbol kebangkitan ekonomi.// Foto : OYO

Sandiaga juga mengharapkan Kemenparekraf bersama OYO dapat mendorong Desa Wisata untuk hadir sebagai simbol kebangkitan ekonomi. “Mari kita buka peluang usaha baru untuk ekonomi kreatif dan mempercepat kemajuan kemandirian desa. Kemenparekraf bekerja sama untuk membangkitkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya dan berkontribusi dalam mengembangkan kondisi sosio-ekonomi secara komprehensif dan berkeadilan,” pungkas Sandiaga.

Meski awalnya menargetkan 244 desa wisata maju mandiri yang tersertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan di 2024, tapi Sandiaga yakin bahwa melalui jaringan Desa Wisata, kini Kemenparekraf yakin untuk menargetkan 3.000 desa wisata bisa siap untuk ADWI 2022, sehingga lebih bisa mendorong dan menstimulasi potensi Desa Wisata menjadi destinasi yang berkualitas, berdaya saing global dan memiliki multiplier effect yang luas.

4 dari 4 halaman

2 Teknologi Unggulan

Ada 2 teknologi unggulan OYO yang akan diintegrasikan di Desa Wisata.// Foto: OYO
  1. OYO OS sebagai sistem manajemen hotel, seperti pemesanan, laporan pendapatan/tren, dan fitur Live chat. Sistem ini akan sangat membantu Patron atau mitra Desa Wisata dalam mengelola penginapannya dengan lebih efisien.
  2. Co-OYO aplikasi yang memudahkan Patron OYO untuk mengelola performa bisnis.

Guna memperluas jangkauan pasar, OYO juga telah menggandeng beberapa Online Travel Agent (OTA) yang bekerjasama di jaringan OYO untuk turut membantu memasarkan kamar penginapan yang berada di Desa Wisata. OYO juga akan menstandarisasi fasilitas dan layanan di Desa Wisata, salah satunya dengan melakukan transformasi penginapan yang tetap mempertahankan kearifan lokal Desa Wisata setempat.

 

Penulis : Saffa Sabila

#Woman For Woman