Bantuan yang Dibutuhkan 10.000 Pengungsi Gempa Magnitudo 6,1 di Pasaman Barat

Novi Nadya diperbarui 26 Feb 2022, 14:48 WIB

 

Fimela.com, Jakarta Gempa magnitudo 6,1 di Pasaman Barat, Sumatera Barat pada Jumat, 25 Februari 2022 membuat sekitar 10.000 warga harus mengungsi. Mereka mengungsi di tenda-tenda yang tersebar di lapangan atau di halaman dekat rumah masing-asing.

Saat ini bantuan yang dibutuhkan adalah konsumsi atau makanan cepat saji bagi masyarakat di tenda pengungsian. Hal tersebut dikatakan Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto pada Liputan6.com, Jumat, 25 Maret 2022.

Ia juga menambahkan jika banyak rumah yang rusak dan mengharuskan warga untuk mengungsi. Selain itu, banyak warga yang trauma sehingga belum mau kembali ke rumah.

Menurut data per 25 Februari 2022, korban gempa tercatat 2 orang meninggal dunia, 19 orang luka berat, 7 orang luka sedang, 36 luka ringan. Serta 5 orang luka lainnya dirujuk ke RSUP M Djamil Padang dengan total korban sementara 69 orang.

2 dari 2 halaman

Kondisi Saat Gempa

Gempa dirasakan oleh masyarakat Sumatera Barat pada jam 8.39 pagi. Gempa bermagnitudo 6,1 ini terasa sangat kuat mengguncang Kabupaten Pasaman Barat, terutama Kecamatan Talamau, lokasi yang terdampak parah.

Menurut Plt. Kepala Pusat Data Informasi BNPB Abdul Muhari, guncangan gempa yang kuat membuat masyarakat panik dan keluar rumah. Setelah gempa, anggota BPBD Pasaman Barat segera melakukan pemantauan dampak gempa.

Terpantau di Kabupaten Limapuluh Kota, guncangan kuat gempa dirasakan masyarakat selama 2 sampai 5 detik. Kerusakan rumah warga dialami oleh dua kecamatan, yaitu Kecamatan Bukit Barisan dan Kecamatan Gunung Ameh.