Bekal untuk Calon Orangtua: Jangan Lakukan 7 Hal Ini pada Anak

Fimela Reporter diperbarui 11 Mar 2022, 10:53 WIB

Fimela.com, Jakarta Menjadi orang tua adalah mimpi sebagian besar pasangan suami istri, tetapi menjadi orang tua juga bukanlah sebuah hal yang mudah. Tidak ada orang tua yang benar-benar siap menjadi orang tua. Saat menjadi orang tua, kita bertanggung jawab penuh atas kebutuhan anak sebagai seorang manusia, termasuk kebutuhan afeksi.

Untuk memenuhi kebutuhan afeksi anak dan memiliki hubungan yang sehat dengan anak, berikut adalah 7 hal yang perlu dihindari oleh orang tua:

2 dari 2 halaman

Hindari Melakukan 7 Hal Ini!

Ilustrasi Keluarga Credit: pexels.com/Emma

1. Mengabaikan anak

Menurut penelitian, saat perhatian orang tua teralihkan ketika mereka menghabiskan waktu dengan anak, besar kemungkinan anak akan membentuk perilaku yang tidak baik untuk mendapatkan perhatian orang tuanya. Oleh karena itu, menghabiskan waktu bersama anak, setidaknya 20 menit, dapat membuat anak merasa aman dan dicintai.

2. Membandingkan anak

Membandingkan anak dengan tujuan untuk mendorong anak agar menjadi lebih baik nyatanya berpengaruh buruk pada kepercayaan diri anak. Sebagai orang tua, akan lebih baik jika kita mampu menerima kelebihan dan kekurangan anak.

3. Tidak memberi dan menghargai privasi anak

Sangat wajar bagi orang tua untuk mengetahui berbagai hal mengenai anaknya, tetapi orang tua tetap harus memberi ruang privasi kepada anak agar anak merasa bahwa mereka dapat dipercaya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghargai privasi anak adalah membuka percakapan mengenai kegiatan sehari-hari. Melalui percakapan tersebut, anak memiliki kebebasan untuk menceritakan apa yang ingin ia ceritakan.

4. Terlalu membebaskan anak

Membebaskan anak mungkin adalah salah satu cara bagi beberapa orang tua agar dapat menjadi teman bagi anaknya. Tetapi, yang perlu diingat adalah orang tua juga memiliki peranan penting untuk mengarahkan anak, terlebih mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

5. Terlalu cepat menyalahkan anak

Anak lahir ke dunia tanpa memiliki pengetahuan apapun, sehingga sangat lumrah jika dalam proses pertumbuhannya anak melakukan beberapa kesalahan. Menyalahkan anak terlalu cepat dapat berpengaruh buruk pada kepercayaan diri anak. Oleh sebab itu, akan lebih baik jika orang tua mampu memberi tahu dan menuntun anak agar ia dapat belajar dari kesalahannya.

6. Mengabaikan kondisi mental anak

Selain mengabaikan keberadaan anak, orang tua juga tidak boleh mengabaikan kondisi mental anak. Kesehatan mental adalah salah satu kunci seorang anak dapat tumbuh sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita harus menganggap kesehatan mental anak sama pentingnya dengan kesehatan fisik mereka.

7. Mengabaikan kondisi mental diri sendiri

Tak lupa, orang tua juga tidak boleh mengabaikan kondisi mental mereka sendiri. Menjadi orang tua bukanlah perkara mudah, sehingga seringkali orang tua melupakan waktu untuk merawat dirinya sendiri. Akan lebih baik jika orang tua juga mampu menjaga kesehatan mental nya, karena anak bergantung pada orang tua. Anak dapat tumbuh sehat jika orang tua juga sehat secara jasmani dan rohani.

 

Ditulis oleh: Savitri Anggita Kusuma Wardani