Subvarian Baru Omicron BA.2 Lebih Menular dan Mulai Menyebar di AS

Fimela Reporter diperbarui 24 Feb 2022, 18:00 WIB

Fimela.com, Jakarta WHO menyebutkan menurut laporan termaktub dalam Coronavirus Disease 2019(COVID-19) Situation report - 87 yang terbit per 16 Februari 2022 bahwa varian Omicron jenis BA.1 dan BA.2 termasuk jenis yang paling dominan. Di Amerika Serikat sendiri, ketika lonjakan Omicron terus menurun, para ahli penyakit menular justru mengawasi dengan cermat versi varian yang lebih menular yang sekali lagi dapat menggagalkan harapan negara untuk kembali normal.

Dikutip dari Liputan6.com, virus ini dikenal sebagai BA.2, yang merupakan subvarian dari varian Omicron yang sangat menular yang tampaknya menyebar sekitar 30% lebih mudah. Karena BA.2 dengan cepat mengambil alih Omicron asli yang berasal dari Afrika Selatan dan negara-negara lain dan bahkan menyebabkan lonjakan Omicron kedua di Denmark, para peneliti telah bersiap untuk hal yang sama terjadi di AS.

"Banyak dari kita berasumsi bahwa itu akan dengan cepat lepas landas di Amerika Serikat seperti yang terjadi di Eropa dan menjadi varian dominan baru," kata Nathan Grubaugh, seorang profesor epidemiologi di Yale School of Public Health. 

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Perlahan Terus Menyebar dan Dikhawatirkan Gelombang Lain Akan Datang

Ilustrasi varian COVID-19, omicron. (PHoto by brgfx on Freepik)

BA.2 perlahan terus menyebar bahkan ketika gelombang Omicron mulai menghilang. Ketakutannya yang tidak diharapkan adalah bahwa penyebaran mungkin berada di jalur untuk mempercepat dengan cepat dalam waktu dekat. BA.2 ini telah ditemukan dari negara ke negara lain dan menyumbang sekitar 3,9% infeksi baru secara nasional, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit federal.

"Jika naik dua kali lipat lagi menjadi 8%, itu berarti kita memasuki fase pertumbuhan eksponensial dan kita mungkin menatap gelombang lain COVID-19 yang datang di AS," kata Samuel Scarpino, direktur manajer pengawasan patogen di Rockefeller.

 

3 dari 4 halaman

Menyebabkan Kematian

Ilustrasi isolasi mandiri, isoman, COVID-19. (Photo by Erik Mclean on Unsplash)

Omicron sendiri menginfeksi lebih dari 100.000 orang dan menyebabkan kematian sekitar 2.000 orang setiap hari di AS. Meskipun BA.2 tampaknya tidak membuat orang lebih sakit daripada Omicron asli, justru memperlambat penurunan kasus baru akan menyebabkan masalah yang lebih serius. Dan menambah kekhawatiran, salah satu perawatan antibodi yang tersisa untuk Covid-19 mungkin kurang efektif melawan BA.2, menurut penelitian terbaru.

"Akan ada banyak orang yang jatuh sakit dan berakhir dengan respirator dan meninggal karena BA.2," kata Dr. Jeremy Luban, ahli virologi di University of Massachusetts Medical School, terutama di antara jutaan orang yang masih belum sembuh dan divaksinasi.

4 dari 4 halaman

Gejala yang harus diperhatikan untuk varian Omicron dan cara penangananya

Ilustrasi Batuk Credit: shutterstock.com

Omicron memiliki gejala yang hampir sama dengan Covid-19 pada umumnya, berikut gejalanya :

  • Batuk Kering
  • Nyeri Tenggorokan
  • Sakit Kepala
  • Nyeri Perut
  • Mudah Lelah, Letih, Lesu
  • Demam
  • Nyeri Sendi
  • Nyeri Otot
  • Pilek/Hidung Tersumbat
  • Kehilangan Nafsu Makan

Kalau anda mengalami beberapa gejala tersebut jangan khawatir, segera melakukan penanganan sebagai berikut :

  • Istirahat
  • Pasien tanpa gejala meminum vitamin, dan melakukan isolasi mandiri di rumah selama 5 hari
  • Pasien gejala ringan minum obat, gunakan telemedisin/aplikasi layanan kesehatan atau ke puskesmas
  • Pasien lansia/komorbid ke rumah sakit.

 

Penulis : Saffa Sabila

#Woman For Woman