Fimela.com, Jakarta Jakarta Varian Omicron menyebabkan gelombang ketiga pandemi virus Covid-19 dilaporkan melambat secara global. Banyak negara yang mencabut pembatasan ketat yang diberlakukan untuk mengendalikan penyebaran infeksi.
Organisasi Kesehatan Dunia atau pejabat WHO telah mengangkat kekhawatiran baru terkait substrain Omicron. Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 di WHO mengungkapkan bahwa Omicron memiliki beberapa sub-varian keturunan
“Virus ini berkembang dan Omicron memiliki beberapa sub-varian keturunan yang kami lacak. Kami memiliki BA.1, BA.1.1, BA.2 dan BA.3. Sungguh sangat luar biasa Omicron, varian terbaru yang menjadi perhatian Delta di seluruh dunia,” pada briefing Kamis lalu. Video tersebut diunggah oleh WHO di Twitter, Dikutip dari Liputan6.com, pada Selasa (22/2/2022)
“Sebagian besar urutannya adalah BA.1 sub-garis keturunan ini. Kami juga melihat peningkatan proporsi urutan BA.2,” tambahnya.
Lebih Menular dari Varian Lain
Seperti yang diketahui, penyebaran Omicron menular lebih cepat daripada varian Covid-19 terdahulu. Varian BA.2 dikabarkan lebih cepat menyebar dibanding Omicron BA.1
Hampir 75.000 kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan pada pekan lalu, kata WHO dalam tweet yang menyertai video tersebut. Pejabat WHO telah menyuarakan keprihatinan tentang subvarian yang diwariskan, dengan mengatakan BA.2 lebih menular daripada virus lain.
Kerkhove mengatakan tidak ada bukti bahwa BA.2 lebih mematikan daripada BA.1. Namun mereka mengatakan masih terus memantaunya. Pada akhirnya, pejabat WHO mengatakan, Omicron tidak ringan, tapi tidak separah Delta.
Masih Ada Sejumlah Besar Rawat Inap
Maria Kerkhove juga mengungkapkan bahwa masih terdapat sejumlah besar rawat inap Omicron
“Kami masih melihat sejumlah besar rawat inap di Omicron. Kami melihat jumlah kematian yang signifikan. Ini bukan flu biasa, bukan influenza. Kami hanya harus sangat berhati-hati saat ini,” Dikutip dari Liputan6.com, pada Selasa (22/2/2022)
Hampir 75.000 kematian akibat Covid-19 dilaporkan pekan lalu, kata WHO dalam tweet-nya. BA.2 sekarang menyumbang sekitar satu dari lima dari kasus Omicron baru yang tercatat secara global, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
*Reporter: Jeihan Lutfiah Zahrani Yusuf
#Women For Women