Fimela.com, Jakarta Apa arti cinta pertama untukmu? Apa pengalaman cinta pertama yang tak terlupakan dalam hidupmu? Masing-masing dari kita punya sudut pandang dan cerita tersendiri terkait cinta pertama, seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba My First Love: Berbagi Kisah Manis tentang Cinta Pertama berikut ini.
***
Oleh: Nisa
Saat itu aku masih berada di bangku akhir Sekolah Menengah Pertama. Cinta pertama... hmmm kisah ini tak berbeda dengan yang lain, sungguh cerita umum masa remaja.
Perasaan yang tiba-tiba ada ketika aku melihatnya bermain bola. Perasaan kagum ketika dia mencetak skor. Dia yang terlihat keren di saat yang lain terlihat lusuh di mataku. Perasaan senang saat mata kita bertemu. Bila digambarkan menjadi sebuah komik mungkin ada hati di mataku dan ada bunga betebaran di sekitar dia. Namun, perasaan yang kurasakan itu tak pernah kuungkapkan padanya.
Aku mencintainya dalam diam. Memperhatikan dan mendukungnya dalam hening. Cinta yang sangat polos dan lugu hanya kucurahkan dalam bentuk puisi dalam binder yang saat itu sedang tren.
Cinta Pertama yang Berakhir
Pada suatu hari saat aku sampai di sekolah, aku mendapat hantaman keras dari temanku. Dia bercerita bahwa aku meninggalkan binderku di kolong meja dan sekelompok teman membacanya saat mereka tugas piket. Karena para pembaca itu teman-teman yang populer di sekolah, kisah cinta pertamaku menjadi hiburan publik dalam sekejap mata.
Tak heran dia pun pasti mengetahuinya. Saat itulah pertama kali aku merasakan mental breakdown. Aku tak tahu harus bagaimana, saat itu yang kurasakan hanya malu dan ingin sembunyi.
Sepulang sekolah dia menghampiriku bersama teman-temannya, dia meminta maaf karena tidak bisa membalas cintaku. Saat itulah aku tahu bahwa cinta pertamaku berakhir. Membawa tangis dan menjadi tragedi.
Cinta pertamaku memang sudah berakhir, namun kisahnya belum berakhir sampai aku dewasa. Ini kisah setahun setelah tragedi itu. Kami masuk ke sekolah yang sama, namun saat itu aku sudah memiliki pacar lain.
Tidak Menyerah untuk Tetap Mencintai
Aku yang mengungkapkan perasaanku terlebih dahulu pada pacarku saat itu karena aku tak mau lagi orang yang kusukai mengetahui perasaanku dari orang lain. Dan aku merahasiakan hubungan kami dari teman-teman sekolah.
Suatu hari aku mendengar kabar bahwa cinta pertamaku jadian dengan cewek idamannya. Banyak dari temannya yang melihatku dengan mata kasihan, mungkin mereka mengira aku belum bisa move on dari cinta pertamaku. Ya mau bagaimana lagi, aku saat itu lebih suka kencan rahasia daripada hiburan publik. Jadi aku berpura-pura memasang muka patah hati saja hehe.
Lalu suatu hari cinta pertamaku mendatangiku saat pulang sekolah, dia meminta maaf padaku lalu pergi. Hah? Apakah seseorang tahu kenapa dia meminta maaf? Kurasa saat itu aku paham, karena dia tidak tahu situasiku dan lebih percaya pada cerita teman-temannya. Sungguh saat itu aku merasa geli, cinta pertamaku berubah menjadi komedi. Sangat disayangkan untuk disimpan sendiri.
Ini kejadian betahun-tahun setelah komedi, saat kita sudah pada sibuk dengan pekerjaan kita. Saat break makan siang aku membuka facebookku. Tiba-tiba ada pesan masuk dari teman yang tidak pernah kuduga akan menghubungiku.
Dia adalah salah seorang pembaca binderku saat tragedi. Dia menanyakan apakah aku akan datang ke pesta pernikahan cinta pertamaku. WTH, tanpa menanyakan kabar atau apapun dia langsung membuka percakapan dengan mengirimkan undangan pernikahan.
Saat itu aku tertawa terbahak-bahak sampai rekan kerjaku heran. Ternyata kisah cinta pertamaku memiliki kesan tersendiri pada banyak orang. Hari itu seperti oasis dalam kehidupan kerjaku yang sibuk dan monoton.
Kisah cinta pertamaku memiliki kesan tersendiri dan menjadi bagian dalam diriku yang tidak akan pernah lepas. Aku merasa bangga dengan diriku sendiri yang tak lari dari perasaanku dan tidak pernah menyerah untuk mencintai.
#WomenforWomen