Kebenaran di Balik 5 Mitos Seputar Diet

Fimela Reporter diperbarui 27 Feb 2022, 19:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Saat pergantian tahun, beberapa orang biasanya memiliki resolusi yang ingin dicapai di tahun selanjutnya. Salah satu resolusi tahun baru yang paling umum tetapi juga paling sulit dilakukan adalah menurunkan berat badan. Untuk mencapai resolusi tersebut, berbagai mitos tentang diet pun seringkali menjadi acuan kita untuk menurunkan berat badan. Tapi, apakah mitos-mitos tersebut benar?

2 dari 3 halaman

Kebenaran Dibalik 5 Mitos Seputar Diet

Ilustrasi Timbangan Berat Badan Credit: pexels.com/pixabay

1. Tidak makan agar berat badan turun

Menurut Lorraine Kearney, menurunkan berat badan dengan cara tidak makan dan membiarkan diri sendiri kelaparan adalah tindakan yang salah karena mampu memberikan efek negatif pada tubuh. Salah satu efek negatif tersebut adalah saat tubuh sudah mencapai tahap tidak bisa menahan lapar, maka kita akan makan dengan berlebihan yang kemudian mampu membuat berat badan kita naik, bukannya turun. Selain itu, menurut Nikita Kapur, saat kita membuat diri sendiri kelaparan, tubuh akan merespon bahwa kita ada dalam kondisi darurat, sehingga metabolisme tubuh akan berubah. Pada tahap ini, tubuh akan membakar kalori lebih sedikit sebagai upaya bertahan hidup.

2. Makan di malam hari membuat gemuk

Menurut Ryan Turner, waktu makan tidak memengaruhi kenaikan berat badan. Jika seseorang makan pada malam hari saat kebutuhan kalori tubuhnya sudah terpenuhi, maka hal tersebut dapat menaikkan berat badan. Jadi yang perlu diperhatikan adalah jumlah konsumsi kalori kita sehari-hari, ya!

3. Melewatkan sarapan dapat menaikkan berat badan

Mitos ini tidak dapat dikatakan sepenuhnya mitos, karena mitos ini berkaitan dengan kebiasaan makan masing-masing individu. Jika kamu adalah tipe yang akan merasa kelelahan seharian jika melewatkan sarapan, maka jangan lewatkan sarapan untuk menurunkan berat badan. Jadi, mitos ini kembali lagi ke kebiasaan setiap individu. Tapi, satu hal yang perlu diingat adalah tubuh membutuhkan energi untuk beraktivitas sehari-hari dan energi tersebut berasal dari makanan.

 

3 dari 3 halaman

4. Tidak mengonsumsi lemak dan karbohidrat dapat membantu menurunkan berat badan

ilustrasi sehat diet/DW2630/Shutterstock

Pada dasarnya, manusia tetap membutuhkan lemak untuk membantu proses penyerapan nutrisi dan produksi hormon. Menurut Lorraine Kearney, makanan bebas lemak pada umumnya akan menggunakan kandungan lain agar rasa dari makanan tersebut tidak jauh berbeda, seperti gula atau garam. Sehingga, mengonsumsi makanan bebas lemak sebenarnya tidak banyak berpengaruh pada penurunan berat badan jika masih banyak menggunakan gula atau garam.

Begitu pula dengan konsumsi karbohidrat. Hampir tidak mungkin bagi seseorang untuk melakukan diet karbohidrat, karena dalam buah dan sayuran, yang umumnya menjadi makanan utama saat diet, juga mengandung karbohidrat dan kita perlu mengonsumsi keduanya untuk mendapatkan nutrisi serta menyeimbangkan kadar gula dalam tubuh.

5. Saat diet kita membutuhkan ‘Cheat Days’

Saat mengelompokkan jenis makanan tertentu sebagai makanan yang hanya boleh dikonsumsi pada ‘Cheat Days’, maka secara tidak sadar kita akan semakin menginginkan makanan tersebut dan merasa bersalah jika mengonsumsi makanan tersebut. Menurut Lorraine Kearney, akan lebih baik jika kita menikmati makanan apa saja. Tetapi tentu nya dengan beberapa tips, seperti memakan salad terlebih dahulu dan berbagi makanan utama agar konsumsi kalori tetap terkontrol.

 

Ditulis oleh: Savitri Anggita Kusuma Wardani