Menurut Para Peneliti Hilang Nafsu Makan Bisa Jadi Gejala Omicron

Anisha Saktian Putri diperbarui 17 Feb 2022, 19:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Covid-19 varian Omicron telah dikaitkan dengan infeksi ringan, memiliki gejala yang mirip flu biasa. Misalnya saja, sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, merasa lelah dan sering bersin mungkin terasa seperti pilek atau flu biasa.

Namun, di tengah laporan bahwa Omicron memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa itu bukan flu biasa dan tidak boleh dianggap enteng.

Melansir Times of India, bahkan baru-baru ini menurut para peniliti di ZOE Covid Study, ada peningkatan tajam pada gejala gastrointestinal termasuk diare, sakit perut dan perasaan mual, di antara individu yang terinfeksi varian Omicron.

Dua gejala juga terjadi seeperti kehilangan nafsu makan hingga melewatkan makan. Menurut ZOE Covid Study juga menyoroti hilangnya nafsu makan sebagai salah satu tanda awal Covid tahun lalu.

2 dari 2 halaman

Bedanya kehilangan nafsu biasa dengan gejala omicron

Ilustrasi Hilang Nafsu Makan/https://www.shutterstock.com/Pormezz

ZOE Covid Study mengatakan perbedaan kehilangan nafsu makan biasa dengan gejala omicron ialah jika melewatkan makan untuk waktu yang singkat bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

Namun, kehilangan nafsu makan yang terus-menerus terutama bagi orangtua bisa menjadi pertanda ada sesuatu yang salah dan harus dikonsultasikan dengan dokter umum atau profesional kesehatan.

“Tidak perlu memaksakan diri untuk makan jika tidak menyukainya, tapi sangat penting tetap minum cairan untuk membantu mengganti air yang hilang saat tubuhmu melawan infeksi," katanya.

Melansir liputan6.com, Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) juga menyoroti prevalensi dua gejala dan mengatakan, banyak individu mengalami kehilangan nafsu makan dan asupan makanan berkurang ketika tidak sehat dengan Covid dan selama pemulihan mereka.

"Normal jika merasa lelah setelah tidak sehat, dan pemulihan bisa memakan waktu," ungkapnya.

Untuk itu, untuk menangani dua gejalani baik selalu memantau berat badan dan mencari tanda-tanda penurunan berat badan.

Penurunan berat badan umumnya dikaitkan dengan melewatkan makan yang bisa menjadi kemungkinan dengan Omicron juga, mengingat individu tidak merasa ingin makan dan melewatkan makan mereka.

Tapi penting untuk dicatat bahwa harus memasukkan makanan kaya nutrisi dan memastikan Anda tetap terhidrasi.

#women for women