Kemenkes Ungkap Kabar Terbaru Covid-19 Varian Omicron di Indonesia

Anisha Saktian Putri diperbarui 16 Feb 2022, 15:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Kasus Covid-19 varian Omicron kini memang sedang banyak terjadi, sudah banyak lingkungan terdekat mulai terinfeksi virusnya. Namun, menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) kasusnya semakin menurun.

Terlihat dari kasus konfirmasi Covid-19 tercatat bertambah 55.209 per Sabtu, 12 Februari 2022. Pada Minggu 13, Februari 2022, kasus konfirmasi berada di posisi 44.526 yang artinya turun 10.683 dibandingkan Sabtu.

"Ini merupakan pertama kalinya kasus konfirmasi nasional turun semenjak Indonesia menyatakan masuk dominasi penyebaran varian Omicron akhir Januari 2022 lalu," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi dikutip dari siaran persnya, Senin 14 Februari 2022, melansir Liputan6.com.

Meski begitu jangan terlena, Nadia pun mengatakan pemerintah terus berupaya memperkuat upaya pencegahan penyebaran Covid-19 termasuk Omicron. Hal ini untuk meminimalisir dampak terburuk pandemi Covid-19 baik dari sisi kesehatan maupun sosial ekonomi lainnya.

"Upaya pencegahan seperti penguatan testing, tracing, dan treatment terus dilakukan pemerintah untuk mencegah perluasan penyebaran virus Covid-19 varian Omicron yang diketahui memiliki tingkat penyebaran lebih cepat," ucap Nadia.

Selain itu, pemerintah telah mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan. Termasuk, menjaga tempat tidur rumah sakit tetap di angka optimal dan mampu merawat pasien yang membutuhkan seperti pasien bergejala sedang, berat, kritis, dan memiliki komorbid.

Nadia menyebut jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit saat ini masih tetap terkendali. Pasien yang dirawat di rumah sakit secara nasional berada di angka 31 persen, naik 1 persen pada Minggu, 13 Februari pukul 18.10 WIB.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Pasien dengan komorbid dan belum vaksin masih sulit ditangani

(c) Shutterstock

Nadia juga menyampiapkan jika pasien yang memiliki penyakit komorbid atau penyerta dan belum mendapat vaksinasi dosis lengkap menjadi yang mudah terinfeksi Covid-19.

Dalam laporan Kemenkes pada periode 21 Januari sampai 8 Februari 2022, tercatat sebanyak 66 persen pasien Covid-19 yang meninggal belum mendapat vaksinasi lengkap.Menurut Nadia, Kemenkes telah menetapkan kebijakan agar hanya masyarakat yang bergejala sedang hingga kritis atau memiliki komorbid saja yang dirawat di rumah sakit. Hal ini dilakukan untuk menekan kasus kematian akibat virus corona.

"Dengan begitu pasien OTG (tanpa gejala) atau yang bergejala ringan diimbau untuk isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat di tempat-tempat yang disediakan pemerintah seperti di RSDC Wisma Atlet, Rusun Nagrak, Ngawi, dan Pasar Rumput di Jakarta," ujar Nadia.

Dia memastikan Kemenkes akan memberikan layanan konsultasi kesehatan secara gratis melalui platform telemedisin atau dari petugas kesehatan yang ada di puskesmas untuk pasien isolasi mandiri dan isolasi terpusat.Kemenkes juga menyediakan paket obat dan multivitamin bagi pasien isoman dan isoter secara gratis agar segera pulih.

Untuk itu, pemerintah terus mendorong agar masyarakat segera menerima vaksinasi lengkap agar tak semakin banyak korban yang meninggal akibat Covid-19.

Nadia menyebut vaksinasi untuk masyarakat lanjut usia (lansia), orang yang memiliki komorbid, dan anak-anak harus dipercepat dan diperluas.

"Vaksinasi terbukti secara ilmiah mampu mengurangi risiko kesakitan dan kematian akibat terinfeksi Covid-19," ucapnya.

#women for women