Fimela.com, Jakarta 15 Februari ditetapkan sebagai Hari Kanker sedunia. Di luar sana banyak para pejuang kanker yang sedang berjuang demi kehidupan mereka dan biasa disebut sebagai para “Survivor”. Para survivor menggunakan pita sebagai bentuk kepedulian terhadap satu sama lain. Ada berbagai warna pada pita tersebut yang melambangkan berbagai macam jenis kanker yang di deritanya. Salah satunya pita berwarna pink, pita berwarna pink melambang (pink) paling sering dikaitkan dengan kanker payudara. Selain itu, pita pink juga merupakan simbol dari kesadaran kanker pada anak.
Dalam rangka peringatan Hari Kanker Dunia 2022, PT. Takeda Indonesia mengadakan diskusi media bertajuk “Limfoma Hodgkin: dari Tantangan Menuju Harapan” guna meningkatkan kesadaran mengenai salah satu jenis kanker yang memiliki harapan sembuhnya paling tinggi. Limfoma Hodgkin adalah kanker pada sistem kelenjar getah bening. Sistem kelenjar getah bening adalah kumpulan jaringan dan organ yang membantu tubuh menyerang infeksi dan penyakit. Menurut Global Cancer Statistic (Globocan) 2020, terdapat 1.188 kasus Limfoma Hodgkin di Indonesia.
Gejala Kanker Limfoma Hodgkin
Pada umumnya gejala yang muncul berupa pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau pangkal paha, yang dapat disertai B symptoms (demam lebih dari 38 o C, berkeringat pada malam hari, penurunan bobot badan lebih dari 10% bobot badan selama 6 bulan), dan gejala lain seperti gatal-gatal, kelelahan yang luar biasa, dan mengalami reaksi yang buruk terhadap alkohol.
Penegakan diagnosis Limfoma Hodgkin dilakukan melalui beberapa pengujian yaitu: pengecekan riwayat kesehatan, pemeriksaan lab darah, biopsi dan uji imunohistokimia (IHK) serta pemeriksaan radiologi (PET/CT scan). Pemeriksaan imunohistokimia dilakukan untuk mendeteksi adanya penanda (biomarker) spesifik yang dapat membantu diagnosis, terapi, dan prognosis kanker. Penanda yang diperiksa pada umumnya adalah CD30, CD15, CD20, CD3, CD45, CD79a, dan PAX5. Lebih dari 98% kasus Limfoma Hodgkin tipe klasik mengekspresikan CD30.
Setelah Proses Pengobatan Selesai
Setelah pengobatan selesai, pasien perlu melakukan kontrol berkala dalam 5 tahun pertama: setiap 3-6 bulan selama 1-2 tahun, kemudian setiap 6-12 bulan sampai 3 tahun, selanjutnya setiap 1 tahun sekali.
“Takeda Indonesia berkomitmen untuk menyediakan akses terhadap pengobatan inovatif, salah satunya melalui Patient Assistance Program yang memungkinkan pasien yang terkendala secara finansial dapat memperoleh akses terhadap pengobatan Limfoma Hodgkin yang mengekspresikan CD30.”
Penulis : Saffa Sabila
#Woman For Woman