Fimela.com, Jakarta Ayyamul Bidh merupakan 3 hari di tengah bulan dalam bulan islam. Ayyamul Bidh berarti hari-hari yang cerah yaitu hari yang malamnya disinari bulan purnama. Hari-hari tersebut jatuh pada tanggal 13,14 dan 15 dalam bulan islam atau hijriah. Hari ini dikenal sebagai hari-hari yang istimewa sehingga disunahkan untuk berpuasa sunah Ayyamul Bidh.
Pada bulan Rajab sendiri, Ayyamul Bidh dimulai pada hari Selasa hingga hari Kamis tanggal 15, 16 dan 17 Februari. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, “Rasulullah SAW sering tidak makan (berpuasa) di hari-hari yang malamnya cerah (Ayyamul BIdh) baik ketika beliau di rumah atau pun ketika beliau berpergian.” HR. An-Nasa’i
What's On Fimela
powered by
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Diriwayatkan oleh Abudzar ra, Rasulullah SAW berkata, “Siapa saja yang berpuasa tiha hari di setiap bulan, maka baginya pahala seperti puasa sepanjang tahun.” Sedangkan dalam Al-Quran, surat Al An’am dijelaskan, “Siapa saja yang datang dengan kebaikan, maka baginya pahala 10 kali lipatnya.”
Bagi yang berpuasa Ayyamul Bidh karena Allah, ia akan mendapatkan pahala seperti berpuasa selama sepanjang tahun penuh. Pahala tersebut bahkan bisa berkali-kali lipat lebih banyak ketika kita berpuasa di bulan Rajab. Sebagai bulan yang istimewa, segala amal ibadah baik akan mendapat pahala kebaikan yang berkali-kali lipat banyaknya.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
“Nawaitu Shauma Ayyamul Bidh sunnata lillahi ta’ala” yang artinya “Saya berniat berpuasa Ayyamul Bidh karena Allah ta’ala.”
Untuk niat puasa ayyamul bidh bisa diucapkan sejak terbenam matahari malam 13, 14 dan 15 hingga sebelum masuk waktu zawal atau posisi matahari condong ke barat. Sama seperti puasa-puasa yang lain, niat puasa Ayyamul Bidh sebaiknya diucapkan secara lisan dan batin. Juga sangat disunahkan untuk santap sahur sebelum berpuasa.
Semoga informasi ini bermanfaat dan selamat menjalankan ibadah puasa Rajab, puasa Ayyamul Bidh dan puasa sunah lainnya bagi yang menjalankan.
#WomenForWomen