Tinder Swindler Ingatkan Kita 3 Bahaya Kencan Online Tahun 2022

Novi Nadya diperbarui 19 Feb 2022, 17:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Dokudrama Netflix terbaru, The Tinder Swindler membuka mata tentang risiko kencan online yang berbahaya. Kekejaman nyata seorang pria yang menipu para perempuan pencari cinta.

Padahal, kencan online lewat dating app menjadi opsi di masa pandemi yang mengalihkan pertemuan luring menjadi daring. Demi mencari cinta dan mengejar hubungan romantis, banyak yang menutup mata pada risiko kencan online yang berbahaya. 

Melansir dari bonobology, sebuah studi Pew Research belum lama ini mengungkapkan 40 juta orang Amerika menggunakan layanan kencan online atau aplikasi kencan setiap bulan. Mengingat banyaknya pengguna aktif di platform kencan, selalu pertimbangkan keamanan saat bertemu stranger baik online atau offline.

Berikut beberapa bahaya kencan online yang perlu diwaspadai. Karena aplikasi kencan tidak melakukan pemeriksaan riwayat kriminal penggunanya, maka kita sebagai pengguna yang harus memutuskan apakah nyaman untuk bertemu dengan teman baru?

 

 

2 dari 4 halaman

1. Phising

Seseorang dapat mengasumsikan identitas baru secara online dan menyembunyikan identitas asli mereka. Sayangnya banyak orang yang membuat identitas palsu untuk menipu perempuan atau pria di aplikasi kencan. 

Hasil umum dari skema phising ini adalah pencurian informasi pribadi dan keuangan korban oleh scammer. Sebagai imbalan untuk seks atau hubungan, atau karena putus asa, korban memberikan informasi pribadinya. 

Tidak peduli seberapa keras para penipu mencoba untuk mendapatkan informasi, namuns atu hal yang pasti mereka tidak akan ada untuk waktu yang lama. Cara terbaik untuk terhindari dari perangkap adalah tidak lengah untuk menyelamatkan diri.

 

 

3 dari 4 halaman

2. Pertemuan berbahaya

Beberapa pencuri lebih menyukai pendekatan langsung dan taktik ini merupakan bahaya paling umum saat menggunakan situs kencan online. Para penjahat ini akan menghabiskan waktu berhari-hari, berminggu-minggu, atau berbulan-bulan untuk mendapatkan kepercayaan korbannya.

Setelahnya, baru mereka akan mengusulkan pertemuan, bukan karena alasan ingin mengenal lebih jauh lagi. Namun beberapa penjahat akan memikat korban untuk pemerasan, penjarahan, atau hal yang lebih buruk lagi.

 

 

4 dari 4 halaman

3. Pemerasan

Beberapa scammer asmara di aplikasi kencan menggunakan taktik memancing, namun tidak bisa dipukul rata juga. Beberapa dari mereka bisa lebih jahat lagi, yakni mempermalukan atau mengancam korban.

Skema sextortion adalah nama yang diberikan untuk jenis penipuan ini. Skema ini terjadi saat seseorang penipu meyakinkan korbannya untuk memberikan foto atau video seksual. 

Segera setelah pemeras menerima, mereka akan menuntut bayaran. Jika tidak, mereka akan mengirimkan gambar dan video pada keluarga, teman, dan disebarluaskan. 

Penipuan ini semakin meluar dan berbahaya. Karena dapat menghancurkan kehidupan sosial sampai kariernya.

#WomenForWomen