Rano Karno Optimis Film Pelangi Tanpa Warna Dapat Hasil Maksimal di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

Rivan Yuristiawan diperbarui 13 Feb 2022, 13:58 WIB

Fimela.com, Jakarta Di tengah angka penularan Covid-19 yang kembali meninggi, aktor Rano Karno yakin jika film yang ia bintangi bersama Maudy Koesnaedi tetap bisa meraih hasil maksimal. Hal itu tak terlepas dari tren beberapa film yang tayang sebelumnya yang sukses mencapai angka penonton yang terbilang besar.

Hal itu disampaikan Rano Karno saat press screening film terbarunya berjudul Pelangi Tanpa Warna. Film produkso Falcon Pictures itu sendiri memutuskan untuk tetap tayang di bioskop pada 17 Februari 2022 mendatang, meski beberapa film lainnya memilih untuk menunda penayangannya.

"Saya bersyukur 6 film Indonesia (sebelumnya) penontonnya mencapai 1 juta lebih, bahkan ada yang 1,7 juta. Kalau lah saya berkalkulasi. Film ini biaya produksi nggak besar, kalau penonton sampai 500 ribu, ya alhamdulilah," kata Rano Karno di Kemang Village.

 

 

 

2 dari 3 halaman

Cukup Baik

Rano Karno dan Maudy Koesnaedi. (Foto: Dok. Falcon Pictures)

Rano Karno menilai, film karya Indra Gunawan itu cukup baik meski hanya dimainkan oleh 4 orang dan tak menggunakan banyak lokasi saat proses produksi. Menurutnya, film Pelangi Tanpa Warna kuat dalam hal cerita karena mengangkat kekuatan keluarga yang saling mendukung satu sama lain.

"Saya melihat film ini cukup baik. Dimainkan empat orang inti dah lokasinya nggak banyak, film ini nggak ngebosenin. Suka atau nggak, itu masalah selera," paparnya.

3 dari 3 halaman

Tak Bisa Ditunda

Screening Film Pelangi Tanpa Warna

Film Pelangi Tanpa Warna sendiri bercerita tentang Ferdi (Rano Karno) yang rumah tangganya dengan Kirana (Maudy Koesnaedi) hancur gara-gara sang istri mengidap Alzeimer. Semakin hari, Kirana terus melupakan semua hal sederhana hingga paling penting dalam hidupnya.

Situasi berubah menjadi penuh emosi hingga membuat ketenangan di rumah seolah menghilang, lalu berganti dengan kesedihan yang tak berkesudahan. Ferdi terus diuji dengan kondisi Kirana yang semakin hari semakin menurun. Dari situ, ujian Ferdi untuk mempertahankan rumah tangganya pun muncul.

"Tanggal 17 Februari tidak bisa ditunda. Minimal film indonesia eksis dan dicintai. Kalau jumlah penonton, tergantung selera," tandasnya.