Kurikulum Merdeka Dipercaya Bisa Kejar Ketertinggalan Pembelajaran Selama Pandemi

Novi Nadya diperbarui 12 Feb 2022, 22:07 WIB

Fimela.com, Jakarta Salah satu krisis pembelajaran yang muncul di masa pandemi adalah hilangnya pembelajaran atau learning loss dan meningkatkanya kesenjangan antarwilayah dan antarkelompok sosial-ekonomi. Mendikbudristek Nadiem Makarim meyakini jika hal itu bisa diatasi dengan menyederhanakan kurikulum.

Ia pun memapaparkan tentang Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar saat meluncurkan 'Merdeka Belajar Episode ke-15', Jumat, 11 Februari 2022 secara daring. Ia menjelaskan jika penyederhanaan kurikulum darurat ini efektif memitigasi ketertinggalan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19, seperti melansir dari Liputan6.com.

Ia pun merinci jika struktur kurikulum baru yang dimuat dalam Merdeka Belajar Episode 15 ini lebih fleksibel, fokus pada materi esensial, serta memberi keleluasaan bagi guru untuk menggunakan berbagai perangkat ajar. Agar semakin efektif mengajar sesuai kebutuhan dan karakteristik murid. 

Untuk itu, Nadiem menambahkan jika pemerintah akan menyiapkan angket agar mengetahui sejauh mana satuan pendidikan siap menggunakan Kurikulum Merdeka. Sebelumnya, Nadie memberi tiga opsi kurikulum, yaitu Kurikulum 2013 secara penuh, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Merdeka.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Dukungan dari Semua Pihak

Nadiem pun meminta dukungan dari semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia. Diawali dengan mengunduh platform Merdeka Belajar untuk bisa mengenal dan mempelajari lebih dalam untuk menyukseskan Kurikulum Merdeka.

Aplikasi ini juga menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk terus mengembangkan praktik mengajar secara mandiri. Namun, Nadiem memastikan jika tidak ada paksaan dalam menentukan kurikulum mana yang nantinya akan dipilih dan dipakai.

#WomenForWomen