Fimela.com, Jakarta Healthy relationship menjadi impian banyak pasangan ketika memutuskan untuk menjalin hubungan romantis dengan pasangannya. Healthy relationship biasanya merujuk pada sebuah hubungan yang harmonis, romantis, dan bahagia. Untuk dapat menjalin Healthy relationship tersebut, pasangan harus terbiasa untuk berkomunikasi secara terbuka.
Komunikasi dua arah yang sehat, termasuk dengan menghargai satu dengan yang lain dengan adanya consent dalam hubungan mereka. Ketika menjalin sebuah hubungan romantis, perlu dipahami tujuannya adalah menjalin hubungan yang bahagia dan sehat. Oleh karena itu, setiap orang harus memahami dengan jelas bahwa dalam menjalin romantic relationship diperlukan consent dari pasangan.
Consent
Consent yang dimaksud adalah adanya ijin atau green light ataupun penolakan dari pasanganmu untuk melakukan sesuatu dalam keadaan pasanganmu sadar. Tidak berada dalam tekanan atau paksaan, ataupun hasutan dari siapapun. Kamu tidak bisa memaksa pasanganmu untuk dapat melakukan sesuatu ataupun mengatakan sesuatu. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa kamu menghargai pasanganmu sendiri sebagai manusia ketika kamu mengabaikan consent dalam sebuah romantic relationship.
Contohnya adalah ketika kamu ingin melakukan kontak fisik secara lebih intim kepada pasanganmu, namun pasanganmu menolak, maka tidak perlu kamu tanyakan apa alasannya. Pahami bahwa pasanganmu tersebut tidak ingin melakukannya sehingga kamu dapat berhenti. Begitu pula sebaliknya, ketika pasanganmu memberikan green light atau ijin, maka kamu dapat melakukannya atas dasar sama-sama mau dan dalam keadaan sadar.
Bentuk Consent
Consent berwujud sederhana dan verbal dalam bentuk yes or no dalam konteks aktivitas seksual. Seperti contoh di atas, yes mean yes dan no mean no. Maksudnya adalah ketika pasanganmu berkata ya atau memberi izin, itu berarti pasanganmu mengizinkan, tetapi jika pasanganmu berkata tidak, maka artinya adalah tidak. Tidak ada makna lain selain itu dan tidak ada lagi artian bahwa ketika pasanganmu berkata tidak maka ia sebenarnya mau tapi malu, karena ya berarti ya dan tidak berarti tidak.
Ketika pasangan mampu memahami consent dan maksudnya yang sederhana, maka pasangan tersebut akan menjadi dua orang yang saling menghargai antara satu dengan yang lain sehingga tidak ada dari salah satu pasangan tersebut yang merasa tidak nyaman dalam romantic relationship yang sedang ia jalani. Yang ada hanyalah perasaan dihargai dan tidak direndahkan sehingga dapat hidup dalam healthy relationship.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Sahabat Fimela.
Ditulis oleh: Cantika Indah Santosa