Fimela.com, Jakarta Dikutip dari Liputan6.com, Covid-19 mengalami peningkatan beberapa minggu terakhir akibat adanya Varian Baru Omicron. Juru Bicara Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa angka penularan kasus Covid-19 varian Omicron terjadi sangat cepat dan di prediksikan bahwa puncak kasus Omicron tersebut terjadi di akhir Februari atau awal Maret 2022.
“Puncak kasus yang bisa diprediksi itu 3 kali sampai dengan 6 kali lebih tinggi,” katanya dalam konferensi pers, Kamis (10/2/2022).
Penambahan kasus Covid-19 Hari Ini sebanyak 40.000 dan lebih Rendah dibandingkan kemarin yang mencapai 47.000 kasus. Namun, hal ini perlu tetap diwaspadai karena penularan varian baru Omicron yang menyebar sangat cepat.
Jumlah Pasien Rawat Inap dan Meninggal Rendah
Walaupun peningkatan kasus positif tinggi, namun kasus untuk pasien yang membutuhkan perawatan rumah sakit tergolong rendah.
“Hanya tetap bahwa kita harus waspada masyarakat yang tentunya tidak bergejala atau gejala ringan seperti misalnya batuk pilek demam, sakit tenggorokan dan saturasi oksigen lebih dari 95% diharapkan untuk dapat melakukan isolasi Mandiri baik di rumah ataupun di tempat-tempat isolasi terpusat yang sudah disediakan,” jelasnya.
Vaksinasi dapat menjadi upaya untuk proteksi diri guna mencegah keparahan penyakit, terutama bagi mereka yang mempunyai riwayat komorbid.
“Vaksinasi menyebabkan kasus-kasus lebih ringan dan tentunya saat ini vaksinasi Booster sudah bisa diakses di seluruh kabupaten kota, tidak terbatas pada kriteria-kriteria capaian vaksinasi dosis satu dan dosis kedua sehingga kami harapkan lansia bisa mendapatkan vaksinasi karena saat ini jumlah lansia yang mendapatkan dosis 1 masih cukup rendah baru 55%,” katanya.
Gejala yang harus diperhatikan untuk varian Omicron dan cara penangananya
Omicron memiliki gejala yang hampir sama dengan Covid-19 pada umumnya, berikut gejalanya :
- Batuk Kering
- Nyeri Tenggorokan
- Sakit Kepala
- Nyeri Perut
- Mudah Lelah, Letih, Lesu
- Demam
- Nyeri Sendi
- Nyeri Otot
- Pilek/Hidung Tersumbat
- Kehilangan Nafsu Makan
Kalau anda mengalami beberapa gejala tersebut jangan khawatir, segera melakukan penanganan sebagai berikut :
- Istirahat
- Pasien tanya gejala meminum vitamin, dan melakukan isolasi mandiri di rumah selama 5 hari
- Pasien gejala ringan minum oblat, gunakan telemedisin/aplikasi layanan kesehatan atau ke puskesmas
- Pasien lansia/komorbid ke rumah sakit.
Penulis : Saffa Sabila
#Woman For Woman