Kemungkinan Munculnya Varian Baru COVID-19 Setelah Rusa di New York Terinfeksi Omicron

Vinsensia Dianawanti diperbarui 10 Feb 2022, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Seekor rusa berekor putih di New York terinfeksi COVID-19 Omicron. Hal ini menimbulkan kekhawatiran hewan yang berjumlah 30 juta di Amerika Serikat itu menjadi inang dari jenis COVID-19 baru.

Menurut peneliti darah dan beberapa sampel usap hidup dari 131 rusa di Staten Island, New York menunjukkan hasil yang mengejutkan. 15 persen di antaranya memiliki antibodi virus.

Temuan ini juga menunjukkan bahwa rusa tersebut telah mendapatkan infeksi COVID-19 sebelumnya. Sehingga menurut peneliti di Universitas Negeri Pennsylvania rentan terhadap infeksi ulang dengan varian baru.

"Sirkulasi virus dalam populasi hewan selalu meningkatkan kemungkinan untuk kembali ke manusia, tetapi yang lebih penting itu memberikan lebih banyak peluang bagi virus untuk berevolusi menjadi varian baru," kata Suresh Kuchipudi, ahli mikrobiologi veteriner Penn State.

 

2 dari 3 halaman

Adanya kemungkinan muncul varian baru

Ilustrasi rusa di Taman Nara di Jepang (dok.unsplash)

Ketika virus bermutasi, ia dapat lolos dari perlindungan vaksin saat ini. Sehingga peneliti harus mengembangkan vaksin baru untuk mencegah duplikasi dari virus baru.

Infeksi Omicron pada hewan liar pada penemuan pertama muncul saat lonjakan infeksi COVID-19 akibat varian tersebut mereda di kalangan populasi manusia. Hingga belum ada bukti yang menyebut hewan menularkan virus ke manusia. Sebagian besar infeksi masih terjadi pada kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi COVID-19.

 

3 dari 3 halaman

Kasus pertama COVID-19 pada rusa

Pemerintah Amerika Serikat di bulan Agustus menemukan kasus COVID-19 pertama pada rusa liar di Ohio. Kasus ini menjadi yang pertama di dunia dan memperluas daftar hewan yang diketahui menunjukkan hasil tes positif COVID-19.

Temuan ini didasari pada sampel dari rusa beberapa bulan sebelum Omicron muncul menggantikan varian Delta. USDA sebelumnya juga telah melaporkan COVID-19 pada hewan, termasuk anjing.