Love is Blind, 5 Alasan Pasangan Butuh Koneksi Emosional sebelum Menilai Penampilan

Endah Wijayanti diperbarui 10 Feb 2022, 10:59 WIB

Fimela.com, Jakarta Beberapa waktu terakhir ini saya menonton sebuah program TV berjudul Love is Blind: Japan. Sebuah program yang mengumpulkan sekumpulan pria dan perempuan yang sama-sama sedang mencari pasangan hidup. Konsep acara ini pun menarik.

Dalam program tersebut, masing-masing pria dan perempuan diberi kesempatan untuk berkencan. Namun, bukan berkencan tatap muka, melainkan berkencan melalui obrolan di ruangan yang terpisah. Sehingga mereka hanya bisa mendengar suara satu sama lain tanpa tahu wajah atau penampilan fisik masing-masing. Baru, ketika sang pria melamar perempuan yang disukai dan lamaran diterima, keduanya akan bertemu untuk pertama kalinya.

Love is blind, cinta itu buta. Kita bisa memaknainya dengan berbagai macam cara dan sudut pandang. Salah satunya adalah tentang betapa pentingnya membangun koneksi emosional sebelum melihat atau menilai penampilan masing-masing. Mengutip laman marriage.com, menjaga koneksi emosional dalam hubungan bisa membuat kita terhindar dari jarak emosional, masalah emosional, dan berbagai gangguan. Memiliki koneksi emosional berarti kita bisa berbagai apa saja dengan saja melalui komunikasi yang terbuka. Secara umum, koneksi emosional ini penting untuk dimiliki setiap pasangan khususnya bagi yang ingin memiliki hubungan jangka panjang.

1. Membangun Sikap Saling Respek

Kita menghargai pasangan, menerima perasaan dan isi pikirannya, dan memperlakukannya sebagai seorang individu dengan baik. Saling mengetahui tingkat emosional masing-masing bisa membantu membangun sikap saling respek yang sangat dibutuhkan dalam hubungan jangka panjang. Melalui obrolan, saling mendengar dan bertukar cerita, serta komunikasi yang jujur, kita bisa membangun sikap saling menghormati satu sama lain dengan lebih utuh.

2 dari 5 halaman

2. Menciptakan Rasa Saling Percaya

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/November27

Melalui percakapan yang terbuka, jujur, dan saling memahami akan tumbuh rasa saling percaya. Mendengar dan didengar dalam komunikasi bisa membuat sebuah hubungan memiliki fondasi yang lebih kuat. Sebab dari situ, kita bisa tumbuh bersama dalam hubungan karena tidak ada rasa saling curiga berlebihan atau saling menyimpan rahasia besar. Kalau pun ada masalah, kita dan pasangan bisa tetap saling percaya untuk menyelesaikannya bersama dengan cara yang dewasa.

3 dari 5 halaman

3. Mencegah Rasa Bosan

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/Dragon+Images

Rasa bosan bisa membuat sebuah hubungan putus di tengah jalan. Penampilan seseorang bisa berubah seiring bertambahnya usia, dan ini bisa memicu rasa bosan. Sebelum menilai penampilan, penting untuk membangun koneksi emosional agar bisa senantiasa memiliki percakapan yang menyenangkan. Serta, bisa saling mendukung dan memotivasi untuk tumbuh bersama.

4 dari 5 halaman

4. Membangun Koneksi Seksual yang Lebih Baik

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/Gumpanat

Khususnya bagi pasangan suami istri, memiliki koneksi emosional bisa meningkatkan koneksi seksual jadi lebih baik. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, koneksi emosional menciptakan ikatan rasa saling percaya dan respek. Hal ini bisa membuat kita dan pasangan bisa membangun keintiman dengan lebih nyaman lagi.

 

5 dari 5 halaman

5. Menumbuhkan Kebahagiaan yang Lebih Kuat

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/Meogia

Saat kita memiliki koneksi emosional dengan seseorang, tubuh kita akan memproduksi hormon oksitosin. Produksi hormon ini bisa meningkatkan rasa percaya diri, rasa saling percaya, dan optimisme. Kita pun tidak mudah merasa stres dalam menjalin hubungan. Sehingga, kebahagiaan bisa diciptakan bersama dengan cara-cara yang lebih menyenangkan.

Kalau menurut Sahabat Fimela sendiri, sepenting apa membangun koneksi emosional dengan pasangan atau calon pasangan? Semoga kita bisa menemukan pasangan yang bisa membuat kita merasa nyaman dalam berkomunikasi dengan lebih jujur dan terbuka, ya.

#WomenforWomen