Meskipun Penularannya Cepat, Luhut Sampaikan Tingkat Kematian Omicron Lebih Rendah Dibandingkan dengan Delta

Fimela Reporter diperbarui 08 Feb 2022, 19:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menyampaikan pertambahan kasus Covid-19 akibat varian Omicron yang semakin hari makin membesar di tingkat nasional.

Meskipun penyebarannya sangat cepat., Luhut menilai angka penyebaran tersebut relatif masih dapat lebih teratasi dibandingkan dengan kasus Covid-19 varian Delta pada paruh kedua tahun lalu.

"Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia meningkat sangat pesat. Namun secara umum dampak terhadap rumah sakit dan kematian secara keseluruhan relatif masih lebih kecil dibandingkan dengan delta," dikutip dari Liputan6.com pada Selasa (08/02/2022)

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Kenaikan Omicron di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten meningkat dengan cepat

Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

Luhut mencontohkan, kenaikan kasus di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten meningkat sangat pesat. 

"Namun perawatan rumah sakit dan kematian masih relatif rendah dan kecil dibandingkan gelombang delta," imbuhnya dikutip dari Liputan6.com pada Selasa (08/02/2022)

Meskipun begitu, ia memberi perhatian khusus lebih kepada Bali yang mengalami tren penambahan kasus melebihi puncak delta.

"Tapi angka keterisian rumah sakit juga meningkat, tapi masih dalam coordinate line," sambung Luhut dikutip dari Liputan6.com pada Selasa (08/02/2022)

3 dari 3 halaman

Penularan Omicron Lebih Cepat

Foto: Ilustrasi

Berdasarkan data yang dimilikinya, Luhut mengkonfirmasi jika Omicron memang memiliki dampak penularan jauh lebih cepat dari varian Covid-19 lain.

"Bahkan di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Israel, Perancis dan Jepang angka kematian terkonfirmasi Covid-19 juga sudah mulai melewati puncak delta," urainya dikutip dari Liputan6.com pada Selasa (08/02/2022)

Namun pola yang berbeda juga terjadi di negara lain seperti India dan Afrika Selatan. Untuk itu pemerintah terus melakukan pembaharuan data, meminta masukan dari berbagai ahli dalam bidangnya, dan menganalisis perkembangan dari berbagai negara.

"Sehingga kita bisa mendapat masukan penanganan omicron, sehingga pengambilan keputusan itu benar-benar kita lakukan secar holistik," pungkas Luhut dikutip dari Liputan6.com pada Selasa (08/02/2022)

*Reporter: Jeihan Lutfiah Zahrani Yusuf

#Women For Women