Fimela.com, Jakarta All of Us Are Dead menjadi drama Korea Selatan populer di tahun 2022. Serial yang tayang di Netflix menjadi banyak ditonton di 91 negara.
Drama All of Us Are Dead sendiri menceritakan mengisahkan para siswa SMA Hyosan yang terperangkap di sekolah dan mencoba menyelamatkan diri dari wabah virus zombi.
Mereka pun harus segera keluar dari sekolah sebelum terinfeksi dan menjadi zombi. Sebab, setelah digigit oleh zombi, siswa yang terinfeksi berubah menjadi zombi ganas dan menyerang siwa lainnya.
Para siswa mau tidak mau harus bersatu untuk bertahan hidup melawan kawanan zombi yang berkeliaran di lorong-lorong sekolah. Hal itu juga membuat mereka harus bertahan di dalam kelas.
Berlatar belakang sekolah, tentu para pemeran utama drama tersebut pun mengenakan seragam yang sepanjang episode digunakan. Seragam warna hijau tersebut terdiri dari cardigan panjang untuk perempuan lengkap dengan kemeja putih sebagai inner dan dasi pitanya, dikombinasikan bawahan rok rempel pendek.
Sedangkan untuk pria, mengenakan vest hijau dengan dalaman kemeja putih lengkap dengan dasi. Dikombinasikan celana panjang kotak-kotak.
Seragam didominasi warna hijau tersebut, ternyata warna yang digunakan bukan tanpa alasan. Selama wawancara untuk menandai perilisan serial tersebut, sutradara Lee Jae Kyu, yang mengambil mengungkapkan beberapa detail drama dan menjelaskan jumlah ketelitian termasuk segaram yang dikenakan.
“Saya ingin banyak pemirsa - bahkan mereka yang tidak menonton banyak genre zombie - dapat menikmati 'All of Us Are Dead.' Jadi kami membawa berbagai mekanisme dalam produksi,” papar Lee Jae Kyu melansir Allkpop.
Ia mengungkapkan bahwa alasan ia memilih warna hijau sebagai warna seragam sekolah adalah karena ia ingin menciptakan intensitas melalui warna-warna yang kontras.
“Hijau dan Merah berada pada spektrum warna yang berlawanan. Jadi kami mencoba untuk meninggalkan kesan yang intens dengan darah merah dan seragam sekolah hijau,” tambahnya.
Seperti yang disebutkan oleh sutradara, siswa yang mengenakan seragam sekolah hijau berlumuran darah muncul di banyak adegan. Karena kontras warna hijau dan merah, perhatian penonton langsung teralihkan oleh adegan-adegan yang muncul.
What's On Fimela
powered by
Metode syuting agar lebih realitas
Sutradara Lee juga menjelaskan, untuk menambah perasaan realistis dan rasa realitas, timnya melakukan banyak metode syuting sekali ambil atau syuting lama di awal.
Salah satu adegan pengambilan gambar yang paling mengesankan adalah adegan ketika kawanan zombie berbondong-bondong ke kafetaria, di mana para siswa dengan panik mencari jalan keluar dari lubang neraka.
"Kami ingin menggambarkan sekolah sebagai tempat yang hangat dan ceria sehingga kami menaruh banyak perhatian pada warna set dan pencahayaan. Kami juga membangun lokasi set film 100m untuk menangkap suasana dengan benar,” ujarnya.