5 Tipe Perempuan Berjiwa Sangat Dewasa meski Tak Banyak Bicara

Endah Wijayanti diperbarui 07 Feb 2022, 12:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Tiap perempuan terlahir dengan keunikan dan keistimewaannya masing-masing. Walau tidak bisa menjadi yang paling sempurna, tapi kita semua bisa menjadi perempuan yang kuat. Kita juga bisa menjadi perempuan yang berjiwa dewasa melalui berbagai pengalaman yang kita alami.

Perempuan yang tampak tak banyak bicara pun bisa jadi sesungguhnya adalah perempuan yang berjiwa paling dewasa. Mungkin kamu sendiri belum benar-benar menyadarinya atau merasakannya, tapi bisa jadi di balik pembawaanmu yang tenang ada jiwa yang sangat dewasa di dalam dirimu.

1. Perempuan yang Pandai Mengatur Prioritas Hidup

“Maturity is when your world opens up and you realize that you are not the center of it.”― M.J. Croan

Kita tahu cara menata dan mengatur prioritas hidup. Mengingat dalam hidup kita akan dihadapkan pada banyak perubahan dan proses adaptasi baru, kita pun juga menyeimbangkannya dengan menata prioritas hidup yang sesuai. Tidak memaksakan kehendak pribadi yang terlalu egois, melainkan bisa membawa diri untuk menjadi versi yang lebih baik dari waktu ke waktu tanpa harus kebanyakan bicara atau janji-janji.

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

2. Perempuan yang Berani Menjadi Diri Sendiri

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/JR-50

“The older you get, the more you understand how your conscience works. The biggest and only critic lives in your perception of people's perception of you rather than people's perception of you.”― Criss Jami, Killosophy

Ada kelebihan dan kekurangan yang kitapunya. Itu semua jadi bagian dari diri kita. Kita pun mengenali semua kelebihan dan kekurangan yang ada. Dari situ, kita pun berupaya untuk terus mengasah hal-hal yang kita bisa dan melakukan segala hal yang bisa kita maksimalkan. Walau tak banyak bicara, tapi ada banyak aksi dan tindakan nyata yang membuat kita merasa nyaman menjalani hidup sebagai diri sendiri. Tidak lagi terobsesi membandingkan diri sendiri dengan orang lain bisa membentuk pribadi kita jadi lebih dewasa lagi.

3 dari 5 halaman

3. Perempuan yang Bisa Mengendalikan Emosi

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/VitalyRomanovich

“Scars fade with time. And the ones that never go away, well, they build character, maturity, caution.”― Erin McCarthy, The Pregnancy Test

Mengutip buku How to Respect Myself, orang yang mampu mengontrol emosi dengan baik memahami apa, sebesar apa, dan apa dampak emosi yang dirasakannya. Orang yang bisa mengontrol emosi dengan baik tidak akan bertindak sembarangan saat emosi sedang tinggi. Saat kita sudah memiliki kemampuan untuk mengontrol emosi dengan baik, kedewasaan kita bisa ikut meningkat. 

4 dari 5 halaman

4. Perempuan yang Tidak Gampang Menyerah

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/chanchai+duangdoosan

“Maturity is when you stop complaining and making excuses in your life; you realize everything that happens in life is a result of the previous choice you’ve made and start making new choices to change your life.”― Roy T. Bennett

Saat melakukan sesuatu, kita sungguh-sungguh mengerjakannya dengan baik. Tidak cuma banyak omong tapi lebih memilih untuk lebih banyak bergerak dan menuntaskan sesuatu. Kita tidak gampang menyerah begitu saja. Senantiasa berupaya mengerjakan sesuatu sampai tuntas. Setiap pilihan yang diambil, dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya. Tidak perlu kebanyakan protes atau bikin alasan ketika yang harus dilakukan adalah menyelesaikan sesuatu dengan penuh tanggung jawab.

5 dari 5 halaman

5. Perempuan yang Tak Hanya Mementingkan Diri Sendiri

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/kasipat

“Maturity is the moment one regains one's innocence.”― Marty Rubin

Seseorang yang banyak bicara kadang lebih fokus pada dirinya sendiri dan perkataannya. Sehingga membuatnya tak memperhatkan hal-hal yang ada di sekitarnya. Sedangkan kita yang cenderung tidak banyak bicara, bisa punya kemampuan memperhatikan hal-hal yang sering dilewatkan orang lain. Kita lebih jeli dan peka dengan hal-hal yang ada di sekitar kita, dan tidak hanya mementingkan diri sendiri. Ada empati yang kita bentuk dan bangun dalam diri sehingga membuat pembawaan kita jadi lebih dewasa lagi.

Kalau menurut Sahabat Fimela sendiri, faktor atau hal apa yang paling memengaruhi kedewasaan seseorang? Boleh lho berbagai pendapat atau sudut pandang yang lain di sini.

#WomenforWomen