Fimela.com, Jakarta Nama Rayan baru-baru ini trending di media sosial Twitter. Bahkan, tagar #SaveRayan menggema di seluruh dunia.
Bukan tanpa sebab, Rayan yang merupakan bocah 5 tahun asal Maroko terperosok ke dalam sumur sedalam 32 meter di dekat rumahnya, di kota kecil Tamorot di Utara, sejak Selasa (1/2/2022).
Selama empat hari, ratusan petugas gabungan melakukan penggalian di sebelah sumur tempat Rayan jatuh untuk mengevakuasinya. Selama proses evakuasi, mereka mengirimkan makanan, oksigen, dan air melalui selang serta menurunkan kamera untuk memantau kondisi bocah malang itu.
Media lokal melaporkan, bahwa anak tersebut juga terlihat mengambil makanan dan air yang dijatuhkan kepadanya menggunakan tali. Insiden ini menyedot perhatian dunia hingga tagar #SaveRayan menggema di media sosial.
What's On Fimela
powered by
Kronologi Rayan Jatuh ke Dalam Sumur
Dilansir Reuters, musibah itu terjadi ketika ayah Rayan sedang memperbaiki sumur. Saat itu Rayan terjatuh ketika sang ayah mengalihkan pandangan darinya.
Awalnya, sang ayah tak menyadari kemana perginya Rayan. Ibunya dan anggota keluarga lainnya pun mencari Rayan di sekitar rumah. Hingga suatu ketika, ibunya mendengar suara isakan tangis dan terkejut melihat putranya jatuh ke dalam sumur.
“Ia menangis dan berkata ‘angkat aku’,” cerita salah seorang kerabatnya.
Operasi besar-besaran pun dilakukan untuk menyelamatkan Rayan yang telah terjebak ke dalam sumur yang memiliki lebar 45 sentimeter di bagian atas dan meruncing di kedalaman 32 meter.
Detik-detik Penyelamatan Rayan
Dilansir BBC, operasi penyelamatan Rayan pun dilakukan dan dipimpin oleh Direktorat Perlindungan Sipil Maroko. Operasi ini dimulai sejak Selasa (1/2/2022) malam.
Rekaman pada Kamis (3/2/2022) dari kamera yang diturunkan ke dalam sumur menunjukkan bahwa Rayan masih hidup dan sadar. Tim penyelamat pun mencoba memberi Rayan oksigen, makanan, dan air melalui selang.
Tim penyelamat bekerja siang dan malam selama empat hari untuk mencoba mengeluarkan Rayan. Mulanya, mereka mencoba menggali sumur tempat Rayan jatuh. Namun mereka mengubah rencana tersebut karena khawatir kontur tanahnya bisa menyebabkan longsor.
Akhirnya, tim penyelamat melakukan penggalian parit besar di samping sumur dengan mengerahkan buldoser. Mereka kemudian menggali secara horizontal untuk menemukan Rayan.
Ratusan warga berkumpul di lokasi menggemakan doa dan teriakan penyemangat. Bahkan, sejumlah warga rela menghabiskan malam dengan tidur di bawah pohon untuk menunggu penyelamatan Rayan. Di seluruh negeri, masyarakat Maroko mengikuti aksi penyelamatan Rayan di televisi.
Namun proses evakuasi Rayan tidaklah mudah. Hujan dan batuan keras kerap memperumit proses pengeboran pada malam Jumat hingga sabtu yang pada akhirnya membuat pekerjaan berjalan lambat.
Berakhir Duka
Pada jam-jam terakhir upaya penyelamatan, para pekerja harus bergerak dengan sangat hati-hati ketika menggali tanah dan bebatuan di tempat Rayan terbaring. Tetapi mereka akhirnya dapat mengakses sumur tempat Rayan berada pada Sabtu (5/2/2022) malam.
Rayan yang terperangkap selama empat hari berhasil ditarik keluar di malam itu juga setelah upaya penyelamatan yang panjang dan dramatis. Ratusan warga yang menyaksikan penyelamatan Rayan pun bersorak setelah tim penyelamatan berhasil mengangkat tubuh Rayan Maroko.
Namun, kebahagiaan masyarakat Maroko tak berlangsung lama. Sesaat setelah proses evakuasi berjalan sukses, Istana kerajaan mengumumkan dalam sebuah pernyataan kepada media pemerintah, bahwa Rayan telah meninggal dunia sebelum penyelamat berhasil mengevakuasinya.
Raja Maroko Mohammed VI menelpon untuk menyampaikan belasungkawa kepada orangtua Rayan, Khaled Oram dan Wassima Karichich.
“Menyusul kecelakaan tragis yang merenggut nyawa anak itu, Rayan Oram, Yang Mulia Raja Mohammed VI menelpon orangtua bocah laki-laki yang meninggal setelah jatuh dari sumur,” demikian pernyataan dari istana kerajaan, dikutip dari New York Times.
#Women for Women