Fimela.com, Jakarta Sekarang masih banyak yang belum kita ketahui tentang COVID-19 dan efek jangka panjangnya, termasuk menyebabkan rambut rontok. Lebih banyak penelitian menemukan bahwa di antara pasien yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19, beberapa di antaranya mengalami rambut rontok beberapa bulan setelah dipulangkan.
Di Institute of Trichologists (IoT) di Inggris, 79% anggotanya menyatakan bahwa mereka telah melihat kasus rambut rontok pasca COVID-19 di klinik mereka. Namun, menurut para ahli, rambut rontok bukan gejala langsung dari COVID-19.
Rambut rontok terjadi setelah infeksi COVID-19, karena peradangan yang terlalu aktif di dalam tubuh. Peradangan dan bukan virus itu sendiri, yang bisa menyebabkan perubahan dalam siklus rambut, seperti dilansir dari purewow.com.
Saat bahan kimia di dalam tubuh meningkat untuk melawan infeksi, ini bisa menyebabkan rambut beralih dari fase pertumbuhan ke fase kerontokan sebelum waktunya. Rambut rontok setelah kamu melewati situasi stres bukan hal yang aneh.
Kaitan antara COVID-19 dan rambut rontok
Orang-orang bisa mengalami rambut rontok setelah melahirkan, operasi besar, atau peristiwa yang membuat stres dalam hidup mereak dan sekarang hasil yang sama juga terlihat setelah infeksi COVID-19 pada beberapa orang. Rambut rontok biasanya dimulai dua hingga tiga bulan setelah infeksi COVID-19 wal atau kira-kira 50 sampai 60 hari setelah diagnosis.
Berapa lama itu berlangsung akan bervariasi dari satu orang ke orang lain, tapi biasanya dibutuhkan enam sampai sembilan bulan sebelum rambut mulai tumbuh lagi. Namun, pertumbuhan penuh bisa memakan waktu hingga 18 bulan.
Kamu bisa membantu mempercepat pertumbuhan rambut dengan menjaga pola makan yang sehat dan yang terpenting adalah mengurangi stres. Apakah kamu masih mengalami rambut rontok karena COVID-19?