Fimela.com, Jakarta Sebuah peristiwa dramatis dan mendebarkan terjadi di pesawat United Airlines dalam penerbangan 997 yang berangkat dari Afrika Barat menuju Amerika Serikat, Kamis (29/1/2022) lalu.
DIlansir BBC, seorang wanita berinisial GG tiba-tiba akan melahirkan di dalam pesawat. Padahal saat itu, jalur penerbangan tersebut tengah melintasi luasnya Samudra atlantik yang luas.
Sehingga sangat tidak memungkinkan untuk pendaratan darurat. Momen dramatis ini sontak memicu kekhawatiran bagi sang ibu bayi dan para penumpang pesawat lainnya.
“Sebagian besar dari mereka mendengar panggilan bantuan dari tenaga medis, tetapi tidak tahu apa yang sedang terjadi. Saya menjadi cemas akan keselamatan bayi dan ibu, dan kemungkinan jalan memutar untuk pendaratan darurat,” ujar salah seorang penumpang yang merupakan Jurnalis.
Turbulensi Pesawat
Di atas luasnya samudera dengan rute penerbangan selama 11 jam, keajaiban datang. Beruntungnya ada penumpang dan pramugari yang punya pengalaman medis dan bersedia membantu wanita asal Ghana itu untuk melahirkan sang bayi.
Proses persalinan pun diliputi suasana tegang. Terlebih saat itu pesawat sempat mengalami turbulensi selama beberapa waktu.
Meski banyak tantangan, proses persalinan yang berlangsung selama 45 menit itu berjalan lancar. Seorang bayi berjenis kelamin laki-laki lahir di dunia untuk yang pertama kalinya.
“Kru kami luar biasa,” tulis United dalam sebuah pernyataan kepada CNN Travel.
“Mereka bertindak cepat, membantu para profesional medis di pesawat dan memastikan semua orang aman selama penerbangan,” lanjutnya.
Pengakuan Saksi Mata
Keberhasilan persalinan wanita Ghana ini menjadi pengalaman hebat bagi para penumpang. Salah satunya ialah Tiani Warren, asal Los Angeles yang juga berada di United Flight 997. Dia mengaku tak menyangka ada seorang wanita yang akan melahirkan bayinya di atas pesawat saat melintasi samudera atlantik.
“Saya berpikir,’ya Tuhan, saya tahu dia tidak akan melahirkan di pesawat ini. Saya benar-benar menghitung kontraksinya selang tujuh hingga 10 menit. Saya ketakutan, kemudian dokter mulai merawatnya. Mereka mengeluarkan infus untuk dipasang kepadanya,” kata Waren.
Paramedis bandara menemui penerbangan itu setibanya di Amerika Serikat pada pukul 5:41 pagi hari pada Minggu (30/1).
#Women for Women