Puncak Kasus COVID-19 Varian Omicron Diprediksi akan Capai 3 sampai 6 Kali Lipat dari Delta

Annissa Wulan diperbarui 02 Feb 2022, 16:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin baru saja memberikan prediksinya terkait puncak kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia. Menurutnya, puncak kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia akan terjadi di bulan Februari ini, dengan jumlah yang bisa mencapai 3 sampai 6 kali lipat dari varian sebelumnya, Delta.

Hal ini disampaikan Budi Gunadi pada Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Ratas Evaluasi PPKM, yang dilansir dari Liputan6.com. Puncak kasus COVID-19 varian Delta di Indonesia sendiri mencapai 57.000 per hari.

Untuk itu, Budi Gunadi menegaskan kepada masyarakat agar mengurangi mobilitas dan tetap waspada. Ia menambahkan bahwa masih banyak yang tidak diketahui dari COVID-19 varian Omicron ini.

 

2 dari 2 halaman

Puncak kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia

Kasus COVID-19 varian Omicron diprediksi akan mencapai 3 sampai 6 kali lipat di Indonesia, dibandingkan Delta.

Di Amerika Serikat, puncak kasus COVID-19 dengan munculnya varian Omicron, sempat menjadi 800.000 per hari, dibandingkan Delta dengan 250.000 kasus per hari. Di Prancis, angkanya masih terus naik dengan 360.000 kasus per hari, dibandingkan Delta dengan 60.000 kasus per hari.

Di Brasil, angkanya juga masih naik sekitar 190.000 kasus per hari, dibandingkan Delta dengan 80.000 kasus per hari. Di India saat ini 310.000 kasus per hari, sedangkan di Jepang ada 65.000 kasus per hari.

"Kita masih belum tahu berapa puncak yang akan terjadi di Indoesia, perkiraan kami akan terjadi di akhir Februari 2022. Penularan Omicron ini tinggi sekali, Indonesia pasti akan mengalaminya. Kita mesti bersiap dan hati-hati, tidak perlu kaget," jelas Budi Gunadi.