Fimela.com, Jakarta Untuk anak-anak berusia 5 tahun, sakit gigi bisa menjadi cobaan berat yang menyebabkan mereka menjadi murung dan mudah tersinggung. Sakit gigi terjadi ketika erosi atau pembusukan menembus ruang pulpa gigi, yang berisi saraf dan pembuluh darah kecil yang sangat sensitif.
Dilansir dari kidscaredental.com, salah satu penyebab sakit gigi yang paling umum adalah terkait dengan pola makan, seperti terlalu banyak minum soda atau makan makanan yang memiliki kandungan gula tinggi, seperti permen.
Lalu, apa yang harus dilakukan orangtua jika anak usia 5 tahun mengalami sakit gigi? westhousedental.com membagikan tips untuk menanganinya
What's On Fimela
powered by
1. Bersihkan area mulut anak
Sakit gigi bisa sangat membingungkan bagi seorang anak karena mereka sering tidak dapat menjelaskan dari mana rasa sakit itu berasal dan dari mana menjalarnya, jadi mintalah mereka untuk menunjukkan di mana sakitnya.
Periksalah area tersebut untuk mencari tanda-tanda gigi berlubang dan radang gusi, tetapi jangan abaikan lidah dan bagian dalam pipi untuk menghindari gigitan yang tidak disengaja.
Sisa makanan dapat memperburuk rasa sakit, jadi cobalah untuk menjaga kebersihan area tersebut dengan menyikat gigi dengan lembut menggunakan sikat yang lembut.
Bersihkan dengan air yang dicampur dengan satu sendok teh garam, air asin juga dapat membantu meredakan nyeri.
2. Berikan obat sakit gigi yang dijual di apotek
Jika sakit gigi tidak membaik setelah dibersihkan dan dibilas dengan air garam, berikan anak dosis obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti Nurofen dan Calpol.
Silakan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan dosis yang aman untuk anak
3. Hindari makanan yang memicu munculnya sakit gigi
Makanan yang keras, terlalu panas atau dingin dapat memicu rasa sakit semakin parah
Apapun yang memperburuk rasa sakit harus dihindari juga karena dapat meningkatkan sensitivitas dan menyebabkan rasa sakit yang tajam.
Jelas, gula sangat dilarang, jadi jangan tergoda untuk memberi anak Anda camilan manis saat mereka memintanya.
*Reporter: Jeihan Lutfiah Zahrani Yusuf
#Women For Women