Fimela.com, Jakarta Tes antigen menjadi salah satu cara untuk mendeteksi seseorang terpapar Covid-19 atau tidak. Namun sayangnya, kini alat tes antigen menjadi sampah yang lagi-lagi mencemari lingkungan dan jika dibiarkan akan merusak bumi.
Telah ditemukan ribuan limbah bekas alat tes antigen Covid-19 berserakan, mencemari pantai Selat Bali di sisi Banyuwangi, Jawa timur. Video tersebut memperlihatkan ada ratusan dan bisa mencapai ribuan alat tes antigen yang berupa cotton bud panjang terbengkalai di pesisir pantai.
Video lainnya memperlihatkan sejumlah sampah antigen test kit yang dibuang dan dibakar di bibir pantai. Tepatnya di Terminal Sritanjung, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Dikutip dari Merdeka.com, simak sejumlah faktanya berikut ini.
1. Lokasi penemuan di Pantai Selat Bali
Lokasi penemuan sampah bekas alat tes antigen berlokasi di Pantai selat Bali, sisi Banyuwangi, Jawa Timur. Yang terlihat dari video tersebut, sampah berupa alat tes cotton bud panjang dan juga alat tes antigen.
2. Sedang dalam pengecekan
Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut, (BPSPL) Denpasar, Permana Yudiarso bersama timnya tengah melakukan pengecekan. "Tadi pagi sudah dicek itu sudah tidak ada," kata Yudiarso saat dihubungi, Selasa (1/2).
3. Sampah ditemukan pada Minggu (30/1)
Sampah tersebut ditemukan pada Minggu (30/1) pukul 14.00 WIB dalam jumlah banyak. Lokasi tepatnya berada di sebrang Terminal Sritanjung, Banyuwangi.
4. Belum diketahui asalnya
Hingga kini, asalnya belum diketahui dari mana sampah berasal. Namun yang pasti, dekat dengan daerah tersebut. Arus perairan tersebut sedang kencang, dari Selatan ke Utara, sehingga memungkinkan sampah terbawa arus dan terjebak di pinggir pantai.
5. Aturan pembuangan sampah sudah diatur pemerintah
Secara regulasi Pemerintah Indonesia sudah mengatur tentang pembuangan limbah medis Covid-19 secara khusus, dan tidak boleh dibuang sembarangan.
"Artinya (sampah medis itu) apa bekas dipakai orang kita tidak tahu, apa orang itu ada yang positif dan negatif tapi ketika dibuang ke lingkungan tanpa penanganan semestinya maka yang terjadi ada potensi penyebaran penyakit," ungkapnya.
#Women for Women