5 Tips Hindari Membeli Produk Skincare Palsu

Anisha Saktian Putri diperbarui 30 Jan 2022, 08:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Maraknya glow up goals yang beredar membuat skincare menjadi hal yang essentials untuk keseharian. Rasanya tidak cukup melakukan skincare routine dengan facial wash saja, banyak teknik skincare yang juga semakin banyak diikuti, seperti 5 tahap skincare, 7 tahap skincare, layering toner, layering serum, dan touch up sunscreen menjadi hal yang sangat penting untuk menemani aktivitas keseharian.

Tentunya karena tren ini, banyak produk skincare bermunculan di pasar Indonesia. Jenisnya pun beragam dan dapat dibeli sesuai dengan preference dari konsumen sendiri. Ada skincare yang lebih fokus pada active ingredients yang dapat memberikan hasil lebih cepat, namun juga ada skincare yang lebih fokus dengan kandungan natural untuk penggunaan sangat aman dalam jangka waktu panjang.

CEO ABILLKOREA Co Ltd, Kim Hyung Min mengungkapkan bahwa skincare yang fokus pada active ingredients atau natural ingredients, semuanya itu baik jika digunakan sesuai dengan kebutuhan dan jenis kulit masing-masing. 

Namun, terdapat beberapa kandungan skincare yang harus dihindari karena memiliki efek berbahaya seperti, merkuri, hidroquinnon, formalin, phytalates, dan timbal karena menurut berbagai sumber penelitian dapat memberikan efek yang bahaya bagi kulit jika digunakan secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang lama. 

“Penggunaan skincare dengan ingredients berbahaya ini tidak disarankan. Tentunya untuk menghindari bahan berbahaya ini, harus memilih skincare yang telah terjamin keamanannya, tersertifikasi HALAL dan memiliki BPOM, selain itu juga harus waspada terhadap banyaknya produk palsu yang beredar di e-commerce karena tidak terjamin kandungan apa yang ada dalam produk tersebut,” ujar Kim 

Oleh karena itu, Kim meluncurkan produk baru (renewal) agar produk palsu yang beredar di pasaran dapat kita kenali dengan lebih mudah. Kim juga membagikan 5 tips menghindari produk skincare palsu ala NACIFIC: 

2 dari 6 halaman

1. Seal/Segel Hologram

ilustrasi bahan skincare yang tidak boleh digunakan kulit sensitif/TuiPhotoEngineer/shutterstock

Cara paling mudah untuk mengenalinya adalah dengan Seal Hologram yang ada di bagian atas box seperti produk NACIFIC. Pastikan untuk mengecek segel yang tertempel di bagian atas box utuh dan tidak rusak. 

Selain untuk identitas keaslian produk, segel ini juga berguna untuk mengecek kualitas produk bahwa produk yang kalian terima masih baru dan belum terbuka.

Apabila seal yang kamu dapat rusak, lebih baik jangan diterima ya karena kemungkinan kualitas produk sudah tidak terjamin. 

3 dari 6 halaman

2. Label Manufaktur dan Barcode BPOM di samping box

ilustrasi skincare/July Prokopiv/shutterstock

Selain seal, kalian dapat melakukan cek pada bagian samping box, terdapat label informasi manufaktur dan barcode yang bisa kalian scan menggunakan handphone.

Apabila kalian scan, maka akan muncul nomor kode BPOM dan kalian bisa masukkan kode tersebut ke website BPOM: https://cekbpom.pom.go.id

4 dari 6 halaman

3. Kualitas Print

ilustrasi Rekomendasi produk ecofriendly/nadianb/shutterstock

Secara tampilan fisik, kualitas print tulisan produk asli lebih tajam. Sedangkan, tulisan pada produk palsu cenderung tidak tajam dan nampak buram. Warna box produk yang asli juga berwarna lebih cerah dibandingkan dengan yang palsu.

5 dari 6 halaman

4. Aroma Produk

ilustrasi skincare penghilang bruntusan/siro46/shutterstock

Dari segi aroma, mempunyai ciri khas aroma yang lembut dan bahkan ada yang tidak memiliki aroma sama sekali. Sedangkan, produk palsu mempunyai aroma yang tidak enak seperti obat atau alkohol yang menyengat.

6 dari 6 halaman

5. Packaging

Nacific

Packaging dari produk NACIFIC palsu di atas memang hampir sama persis seperti packaging original dari NACIFIC yang sudah discontinue sejak tahun 2019.

Tapi, expired date dari produk palsu yang beredar di e-commerce Indonesia masih sampai tahun 2023. Jadi, bisa dipastikan produk tersebut bukan original dari NACIFIC.

#women for women