Fimela.com, Jakarta Kasus Omicron di Indonesia sudah mencapai 2000. Maka sangat penting untuk mengetahui bagaimana gejalanya agar bisa langsung menindaklanjuti jika ada tanda-tanda tersebut dan tidak menginfeksi orang lain.
Gejala Omicron ditemukan berbeda dari Delta, meski gejala-gejala umum masih terjadi seperti suhu tinggi, batuk terus menerus, hilang penciuman, sakit kepala.
Tetapi karena lebih banyak kasus Omicron telah dilaporkan, gejala omicron tampaknya lebih mirip dengan flu biasa.
Hidung meler, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan bersin adalah beberapa efek yang paling sering dilaporkan, tetapi dua tanda baru telah muncul yang tidak memengaruhi kepala, hidung, atau tenggorokan.
Dua gejala omicron baru
Data baru dari aplikasi studi ZOE Covid telah mengidentifikasi dua tanda baru infeksi Omicron yang memengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda dengan gejala umum lainnya.
Tim Spector, Profesor Epidemiologi Genetik di King's College London, menjelaskan bahwa lebih banyak orang sekarang melaporkan merasa mual pada tahap awal infeksi.
Dalam video YouTube, dia mengatakan gejala ini terbukti umum di antara orang-orang yang telah divaksinasi ganda, tetapi efek variannya umumnya masih ringan.
Gejala lain yang muncul di antara orang-orang dengan Omicron adalah nyeri punggung bawah.
Data varian dari Inggris, AS dan Afrika Selatan, di mana mutasi pertama kali diidentifikasi, menunjukkan bahwa ini juga merupakan salah satu tanda peringatan dini infeksi Omicron.
Nyeri punggung bawah kemudian dapat berkembang menjadi nyeri otot di seluruh tubuh, dengan banyak orang melaporkan nyeri tubuh sebagai gejala umum.
Apa saja tanda-tanda utama Omicron yang perlu saya ketahui?
Melansir nationalworld.com berikut sebagai tanda utama infeksi Omicron:
Pilek
Sakit kepala
Bersin
Batuk terus menerus
Sakit tenggorokan
Tanda-tanda lain juga bisa termasuk keringat malam, kelelahan, nyeri tubuh dan nyeri dan mual.
Prof Spector memperingatkan bahwa orang perlu mewaspadai gejala Omicron yang muncul ini karena kebanyakan orang tidak akan mengalami demam, atau kehilangan rasa atau penciuman seperti pada jenis virus corona sebelumnya.
“Banyak gejala Omicron, sebagian besar tampak seperti flu biasa atau penyakit virus lainnya, tanpa gejala klasik," Prof Spector.
#womenforwomen