Fimela.com, Jakarta Gempa Pangandaran berkekuatan magnitudo 5,3 dilaporkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Kamis, 27 Januari 2022 pukul 23.03. BKMG pun merilis analisis dan rekomendasi terkait gempa yang tidak berpotensi tsunami tersebut pada akun resmi Instagram @infobmkg pada Jumat, 28 Januari 2022.
Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter pada koordinat 8,81° LS ; 108,09° BT . Atau berlokasi di laut pada jarak 130 km arah Selatan Kota Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 42 km.
Dengan pengamatan lokasi episenter dan kedalaman hoposenternya, BMKG melanjutkan analisis tentang jenis gempa. Gempa Pangandaran semalam merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia.
Dampak gempa bumi ini dirasakan guncangannya di daerah Pangandaran, Cilacap, dan Kebumen dengan skala intensitas III-IV MMI ( *Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah* ). Serta Tasikmalaya, Banjar, dan Ciamis dengan skala intensitas II MMI ( *Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu* ).
What's On Fimela
powered by
Rekomendasi
BMKG memonitor jika sampai Kamis, 27 Januari pukul 23.40 WIB belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock. Melihat hasil analisis tersebut, BMKG memberikan beberapa rekomendasi.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG," tulis BMKG pada keterangan foto di Instagram.
#WomenForWomen