Hari Gizi Nasional, Ini 4 Cara Mencegah Stunting dan Obesitas Pada Anak

Hilda Irach diperbarui 03 Feb 2022, 08:54 WIB

Fimela.com, Jakarta Sampai saat ini, stunting dan obesitas pada anak masih menjadi permasalahan serius bagi banyak negara di dunia. Menurut laporan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-Anak (UNICEF) ada sekitar 144 juta anak di seluruh dunia yang terkena stunting. Sementara obesitas mempengaruhi hampir 38 juta anak di bawah 5 tahun di seluruh dunia.

Stunting adalah malnutrisi kronik yang terjadi pada dua tahun pertama kehidupan anak karena kurangnya asupan energi dan protein hewani. Stunting pada anak harus dicegah karena tidak hanya mempengaruhi pada ukuran tubuh saat dewasa, tetapi juga berdampak pada kecerdasan intelektual anak, berisiko terkena penyakit metabolik dan pembuluh darah.

Masalah obesitas pada anak juga berisiko terhadap berbagai penyakit seperti diabetes tipe 2, asma, tekanan darah tinggi, hingga patah tulang. Memperingati Hari Gizi Nasional, sudah sepatutnya para orangtua meningkatkan kesadaran akan pemenuhan gizi seimbang pada buah hatinya agar terhindari dari risiko stunting dan obesitas.

Lantas, bagaimana cara mencegah stunting dan obesitas pada anak? Guru besar Bidang Gizi Kesehatan Masyarakat sekaligus wakil ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan (PKGK) FKM UI, Prof. Dr. drg Sandra Fikawati mengungkapkan ada 4 pilar yang berlaku untuk semua termasuk anak-anak. Simak penjelasan berikut ini selengkapnya.

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

1. Memantau Berat Badan dan Tinggi Badan

Hari Gizi Nasional, simak cara mencegah stunting dan obesitas pada anak. (pexels/shvets production).

Untuk mencegah stunting pada anak, yang pertama harus diperhatikan adalah memantau berat badan dan tinggi badan. Salah satu tanda keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya berat badan normal, yaitu berat badan yang sesuai untuk tinggi badan, yang biasa dikenal sebagai Indeks Masa Tubuh (IMT).

Pada anak usia sekolah dan remaja, penentuan status gizi berdasarkan IMT harus disesuaikan dengan usianya. “Pemantauan berat badan dan tinggi badan pada anak sangat penting untuk memastikan anak kita tidak kekurangan gizi maupun kelebihan gizi,” terang dr. Sandra dalam diskusi daring Hari Gizi Nasional bersama Frisian Flag Indonesia, Selasa (25/1/2022).

3 dari 5 halaman

2. Memberikan Makanan yang Beraneka Ragam

Hari Gizi Nasional, simak cara mencegah stunting dan obesitas pada anak. (pexels/alex green).

Setelah pemantauan fisik dilakukan, langkah berikutnya yang harus dilakukan orangtua adalah memberikan asupan nutrisi yang beraneka ragam.

“Selanjutnya, orangtua harus memberikan makanan yang beraneka ragam. Dalam hal makanan, UNICEF mengatakan kita harus memenuhi variasi makanan yang cukup, frekuensi cukup, dan jumlah cukup,” lanjutnya.

Mengutip dalam buku panduan UNICEF, konsumsi aneka ragam pangan dikatakan sangat penting karena tidak ada satupun jenis bahan pangan yang mengandung semua jenis zat gizi

Selain itu, di dalam tubuh terjadi interaksi antar zat gizi, misalnya zat gizi tertentu memerlukan zat gizi yang lainnya untuk dapat diedarkan atau dicerna oleh tubuh. Misalnya, pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein memerlukan vitamin B yang dapat ditemukan pada sayuran berdaun hijau.

4 dari 5 halaman

3. Membiasakan Perilaku Hidup Bersih

Hari Gizi Nasional, simak cara mencegah stunting dan obesitas pada anak. (pexels/burst).

Hidup bersih mengurangi risiko terkena penyakit infeksi, yang nantinya dapat mempengaruhi status gizi kita. Kebiasaan hidup bersih misalnya cuci tangan, menjaga kuku tetap pendek dan bersih, memakai alas kaki, dan menutup makanan dengan baik.

“Kalau kita sakit, zat gizi di dalam tubuh dipergunakan terutama untuk melawan penyakit tersebut, sehingga pertumbuhan dan perkembangan tubuh kita tidak optimal,” tutur dr. Sandra

5 dari 5 halaman

4. Aktivitas Fisik Rutin

Hari Gizi Nasional, simak cara mencegah stunting dan obesitas pada anak. (pexels/ketut subiyanyo).

Aktivitas fisik sangat penting untuk menjaga kebugaran dan meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot, serta menurunkan risiko obesitas. Aktivitas fisik tidak harus selalu berupa olahraga berat. Segala macam aktivitas seperti bermain juga termasuk dalam melakukan aktivitas fisik.

“Anak-anak tidak boleh terlalu sering berada di dalam rumah, karena dia sedang dalam masa pertumbuhan dimana dibutuhkan rangsangan-rangsangan agar dia bertumbuh dan berkembang,” kata dr. Sandra.

“4 pilar ini harus dilakukan untuk menghindari kekurangan gizi maupun kelebihan gizi,” tandasnya.

#Women for Women