Cegah Kekerasan Gender Berbasis Online, Menteri PPPA Himbau Masyarakat Untuk Tingkatkan Literasi Digital

Fimela Reporter diperbarui 02 Feb 2022, 10:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Kekerasan Gender Berbasis Online (KGBO) masih banyak terjadi hingga saat ini, bahkan terus meningkat.

Pernyataan ini didukung oleh data yang dimiliki Komnas Perempuan mengenai peningkatan angka kekerasan gender berbasis online. Per tahun 2021 saja telah mengalami peningkatan hingga empat kali lipat dibanding tahun 2019. Bintang menilai peningkatan ini juga dipicu oleh pandemi, dikutip dari Liputan6.com (25/01/2022)

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, menyampaikan bahwa kemampuan literasi digital yang memadai dapat setidaknya mencegah terjadinya kekerasan gender berbasis online. 

2 dari 3 halaman

Kebebasan menggunakan internet menjadi risiko dari keamanan menggunakan media sosial

Ilustrasi/copyrightshutterstock/Burdun Iliya

Menurut Menteri Bintang, akses internet yang tak terbatas akan berisiko pada keselamatan dan keamanan bermedia sosial bagi perempuan dan anak. Dengan memiliki kemampuan literasi digital yang baik akan mencegah kita dari risiko-risiko yang ada.

"Karakteristik dunia digital yang tak terbatas membuka akses pada berbagai kejahatan yang kita harus waspadai, contohnya kekerasan gender berbasis online,” ujarnya, dikutip dari Liputan6.com (25/01/2022)

Bahkan Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat per 2020 terdapat sekurangnya 621 laporan terkait pornografi anak di Indonesia. Angka ini menunjukkan bahayanya dunia digital terhadap anak dan juga perempuan.

3 dari 3 halaman

Literasi digital diperlukan agar bijak menggunakan media sosial

Ilustrasi Literasi Digital (Liputan6.com/Trie Yasni)

Sebagai masyarakat yang cerdas, literasi digital dinilai penting untuk mampu menjadi pengguna media sosial yang bijak. Yang dimaksud ialah pengguna yang selalu waspada terhadap postingan yang akan dibagikan, juga dalam berkomentar di media sosial

Perlu dipahami bahwa bukan hanya perempuan saja yang harus meningkatkan literasi digitalnya. Lelaki juga perlu memiliki kompetensi literasi digital yang baik. Dalam hal ini, kita saling melindungi satu sama lain dari risiko bahayanya internet. Utamanya bagi orang tua yang sudah memiliki anak.

Menteri PPPA tersebut juga menegaskan, bahwa kedua orang tua dan anak-anak harus memahami berbagai risiko ketika berinternet, apa saja resiko dari kejahatan-kejahatan yang sering terjadi, serta kenali apa saja tools dapat dimanfaatkan untuk melindungi diri ketika menggunakan internet. dikutip dari Liputan6.com (25/01/2022)

*Reporter: Jeihan Lutfiah Zahrani Yusuf

#Women For Women