Pandemi Tidak Juga Membaik, PPKM DKI Jakarta Diperpanjang dan Naik ke Level 3

Fimela Reporter diperbarui 25 Jan 2022, 14:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Segala cara dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi tersebarnya Covid-19, khususnya ketika  maraknya kasus varian Omicron seperti sekarang ini. Untuk itu, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pun diterapkan.

PPKM akan diterapkan dengan asesmen level yang akan terus disesuaikan kondisi masing-masing wilayah. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bahwa ada penambahan daerah yang masuk ke dalam Asesmen Level PPKM Level 1, serta ada pula derah lain yang masuk ke dalam Level 2 dan Level 3.

Pandemi yang terjadi di DKI Jakarta membuat asesmen situasi naik ke Level 3. Tapi, Luhut menyatakan dalam Konferensi Pers Evaluasi PPKM, Senin (24/1/2022) bahwa dalam melakukan Asesmen Level PPKM, Pemerintah memperlakukan DKI Jakarta secara konsisten sebagai kesatuan wilayah Aglomerasi Jabodetabek.

Luhut melanjutkan, saat ini Jabodetabek masih pada Level 2 jika dilihat secara aglomerasi. Untuk melihat rincian level PPKM, dapat dilihat pada Inmendagri yang kini sudah terbit.

Dikutip dari Liputan6.com, Selasa (25/1/2022) Luhut menegaskan asesmen Level akan digunakan sebagai basis pengetatan kegiatan masyarakat. Walaupun peningkatan kasus masih saja terjadi, namun untuk saat ini pemerintah belum memutuskan akan melakukan pemberlakuan PPKM Darurat terlebih lagi sampai melakukan Lockdown.

Setelah itu ia meminta kepada setiap Kepala Derah dan Forkompimda atau otoritas setempat agar menjalankan aturan pengetatan sesuai dengan Asesmen Level yang dikeluarkan pemerintah. Selain itu, turut menaati setiap kebijakan yang dibuat untuk mencegah terjadinya dampak buruk kedepannya.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Ketahui Gejala Varian Omicron

Ilustrasi covid-19 pada anak/copyright shutterstock

Demi menekan peningkatan kasus positif Covid-19, Luhut meminta masyarakat menahan diri dalam melakukan mobilitas untuk sementara waktu.

Berdasarkan data yang dimuat dari Google Mobility, Luhut berkata, saat ini terjadi tren penurunan mobilitas masyarakat selama satu minggu terakhir.

Melihat bahwa adanya penurunan mobilitas, entah karena selesai libur ataupun masyarakat yang mulai disiplin, Luhut menyatakan bahwa pihaknya berharap hal tersebut akan terus dipertahankan selama tiga sampai empat minggu kedepan.

Perlu diketahui kalau gejala yang dimiliki varian Omicron tergolong ringan dan hampir sama dengan gejala batuk atau flu biasa. Karena hal itulah Luhut mengimbau masyarakat untuk lebih sering melakukan pengecekan apabila merasakan gejala-gejala tersebut.

Kemudian, perlu diingat pula untuk tidak berpergian ke area publik. Lakukanlah isolasi mandiri jika memiliki serupa flu atau batu meski dengan gejala seringan apapun.

Melihat bagaimana signifikannya kenaikan kasus positif Covid-19, pemerintah akan terus melakukan segala langkah mitigasi. Hal tersebut dilakukan guna mencegah memburuknya keadaan dengan mendorong akselerasi vaksin Umum dan Booster.

*Penulis: Vania Ramadhani Salsabillah Wardhani.

 

#Women for Women