Alasan Angga Dwimas Sasongko Pilih Gunakan Senjata Asli Dalam Pengerjaan Film Ben & Jody

Rivan Yuristiawan diperbarui 25 Jan 2022, 17:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Sekuel film Filosopi Kopi berjudul Ben & Jody akan tayang di bioskop mulai 27 Januari 2022. Meski belum secara resmi dirilis, namun perubahan genre dari drama ke action di film kali ini cukup membuat publik penasaran, terutama tentang scene-scene action-nya yang ada di dalamnya. Terkait hal tersebut, sang sutradara, Angga Dwimas Sasongko pun memberikan bocoran.

Saat konferensi pers di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini, Angga menyebut jika sejak memutuskan untuk mengusung genre action, film Ben & Jody ia racik sedemikan rupa agar terlihat real. Maka dari itu, sebisa mungkin ia dan tim produksi meminimalisir penggunaan visual effect, terlebih dalam adegan-adegan dengan intensitas tinggi.

"Kalau (adegan) tembak-tembakan itu sebenarnya kita pakai practical effrct, jadi kita pakai peluru hampa beneran karena gue pengin sparks-nya ketangkep kamera karena ini action realized. Gue pengin bikin tampak nyata dan practical," ungkap Angga Dwimas Sasongko.

2 dari 3 halaman

Sensasi Berbeda

Suasana lokasi syuting film Ben & Jody. (Foto: Dok. Instagram @anggasasongko)

Lebih lanjut, Angga Dwimas Sasongko menuturkan jika sebenarnya menggunakan senjata asli bukanlah hal baru dalam produksi film. Baginya, hal itu dilakukan agar penonton Ben & Jody bisa merasakan sensasi yang berbeda ketika menyaksikan film tersebut di bioskop.

"Sebenarnya menggunakan (senjata) real bukan hal yang aneh, banyak yang melakukan itu dan ada treatment-nya. Kalau bisa practical, kenapa CGI. Rasanya pasti beda banget pakai senjata beneran, bunyi ada, hentakannya ada. Rasa yang pengin kirim ke penonton," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Libatkan Tim Profesional

Angga Dwimas Sasongko. (Foto: Instagram @anggasasongko)

Maka dari itu, Angga menyebut dalam proses produksinya ia turut melibatkan tim profesional untuk mengajari seluruh pemain yang terlibat agar lihai menggunakan senjata. Hal itu pada akhirnya turut membantu para pemain secara teknis tampak familiar menggunakan senjata sepanjang film. "Kita punya tim armory dan (pemain) diajarin nembak," tutur Angga.

"Kita menggunakan senjata asli, makanya ada tim armory, makanya semua mereka (pemain) lakukan sendiri," timpal Chris Immanuel selaku produser dari Ben & Jody.