7 Rekomendasi Mainan Anak Laki-laki Umur 7 Tahun untuk Optimalkan Tumbuh Kembangnya

Fimela Reporter diperbarui 09 Agu 2024, 11:01 WIB

Fimela.com, Jakarta Mainan adalah hal yang penting bagi anak. Entah sebagai sarana untuk menghibur diri, ataupun menjadi bagian dari proses pembelajaran mereka. Bagi anak di usia berapapun, mainan tetap merupakan salah satu dari kebutuhan yang harus dipenuhi oleh orangtua.

Mainan bisa memberikan berbagai manfaat bagi anak, termasuk untuk tumbuh kembangnya. Anak bisa mengasah kreativitas, mengembangkan kemampuan fisik, hingga belajar dan mengetahui hal baru. Terutama di usia 6 sampai 9 tahun, anak mengalami masa-masa keemasan untuk melakukan pengembangan diri.

Pengembangan diri yang dialami anak dapat dimaksimalkan dengan mainan yang dimainkannya. Itulah mengapa, mainan apa yang dibutuhkan anak merupakan tugas orangtua yang perlu diperhatikan dan dipenuhi. Namun salah satu hal yang perlu diingat yaitu kebutuhan mainan bagi anak laki-laki dan perempuan akan mungkin memiliki perbedaan.

Berangkat dari hal tersebut, berikut ini adalah rekomendasi mainan untuk anak laki-laki usia 7 tahun yang akan membantu tumbuh kembangnya menjadi maksimal.

 

2 dari 8 halaman

1. Lego

ilustrasi lego (Pexels/Scott McNiel)

Sudah sejak lama Lego diakui sebagai salah satu mainan yang sangat bermanfaat dalam pengembangan kemampuan anak. Dengan bermain Lego, anak bisa mengembangkan keterampilan motoriknya.

Ketika anak menghubungkan potongan-potongan Lego, mereka membutuhkan ketepatan dan koordinasi. Hal ini akan membantu anak mengembangkan dan memperkuat keterampilan motorik mereka.

Selain itu, bermain Lego membuat anak belajar memecahkan masalah. Mereka akan belajar mengikuti instruksi dan mencari cara memperbaiki struktur Lego yang tidak stabil.

Maka, anak mulai belajar mengenali masalah sebelum benar-benar terjadi dan menggunakan keterampilan memecahkan masalah dengan cara mereka sendiri. Di saat yang sama, kreativitas mereka pun akan semakin berkembang.

Imajinasi mereka adalah kunci terpenting dari keberhasilan mereka membangun Lego seperti yang mereka inginkan.

3 dari 8 halaman

2. Puzzle

Ilustrasi permainan susun kata untuk anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Permainan Puzzle sudah tidak perlu diragukan lagi kemampuan edukasinya. Bermain Puzzle memiliki dampak signifikan terhadap keterampilan fisik anak, mengembangkan keterampilan motorik halus melalui koordinasi oto-otot kecil.

Jika anak sudah mengembangkan keterampilan motorik halus, mereka cenderung lebih mudah menulis, menggambar, dan belajar menggunakan alat musik. Puzzle meningkatkan kesadaran spasial dan koordinasi tangan dan mata anak.

Ini adalah kemampuan mengoordinasikan apa yang dilihat dengan apa yang dilakukan tangan dan apa yang digambarkan otak dari upaya memecahkan teka-teki kepingan Puzzle. Hal ini juga dapat bermanfaat terhadap sisi kognitif anak, seperti membuat penalaran dan pengambilan keputusan mereka semakin matang.

4 dari 8 halaman

3. Rubik

ilustrasi rubik. (Pexels/Miguel Á. Padriñán)

Ketika anak mulai bermain Rubik, mereka akan bereksperimen dan mencatat pola untuk membantu mereka memecahkan teka-tekinya. Akhirnya, mereka akan mulai menarik kesimpulan dan mengamati pola dengan seksama.

Semua aktivitas kognitif ini akan membantu anak mengasah keterampilan dalam observasi dan pengamatan. Selain itu, Rubik dapat meningkatkan konsentrasi dan daya konfigurasi anak.

Kemudian, gerakan teratur dan sinkron dari sisi-sisi Rubik dapat membantu mengembangkan kecerdasan visual dan spasial anak. Sehingga, memecahkan masalah Rubik dapat menjaga pikiran anak agar tetap aktif dan berenergi.

5 dari 8 halaman

4. Ular Tangga

ilustrasi ular tangga. (Pexels/Rachel Claire)

Bermain Ular Tangga mengharuskan anak menghitung jumlah langkah yang diambil. Hal ini akan membantu kemampuan berhitung anak.

Selain itu pula angka-angka yang terdapat di setiap kotak langkah pada Ular Tangga juga akan membuat anak belajar angka sambil bersenang-senang.

Saat bermain Ular Tangga, anak tidak mungkin bermain sendiri. Dengan kehadiran pemain lain saat memainkannya, anak akan belajar kemampuan bersosialisasi.

Mereka akan terbiasa bersenang-senang dan bergurau dengan orang lain. Akan lebih bagus lagi jika pemain lain adalah anak-anak yang seumuran dengannya.

6 dari 8 halaman

5. Uno

Ilustrasi bermain UNO (Foto:Shutterstock).

Uno bukan hanya untuk bersenang-senang, tapi juga bisa memberi manfaat kepada anak. Uno yang dimainkan oleh beberapa orang memungkinkan anak untuk bersosialisasi dan membangun hubungan yang baik dengan orang lain.

Kemudian, Uno dapat membantu keterampilan motorik halus yang dapat membantu mereka untuk meraih sesuatu, meletakkan sesuatu pada tempat tertentu, dan lain sebagainya.

Uno melibatkan gerakan lengan dan tangan yang konsisten, juga membutuhkan koordinasi tangan dan mata. Di saat yang sama, anak juga jadi mempelajari dasar Matematika dari permainan ini.

7 dari 8 halaman

6. Monopoli

Ilustrasi Monopoli Credit: pexels.com/Ylanite

Hal yang paling mungkin untuk dipelajari anak dari permainan ini adalah dasar keuangan. Monopoli akan membuatnya lebih memahami tentang cara kerja uang, seperti membayar, bertransaksi, dan hal lainnya.

Mereka juga akan belajar menghitung, serta memahami prinsip jual-beli. Mereka bahkan akan perlahan-lahan belajar tentang bernegosiasi dari permainan ini.

Ketika anak sudah semakin memahami hal-hal yang harus dipelajarinya tentang permainan ini, mereka juga akan mulai terbiasa untuk membuat rencana dan perhitungan cermat agar dapat memenangkan permainan.

8 dari 8 halaman

7. Tracing Pad

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/ANURAK+PONGPATIMET

Tracing Pad atau bisa juga disebut Papan Tulis Magnet adalah mainan anak yang tidak lagi asing. Banyak orang dewasa yang berpikir bahwa imajinasi merupakan komponen penting untuk masa kanak-kanak yang ideal.

Untuk mengembangkan hal tersebut, Tracing Pad adalah salah satu faktor yang bisa memenuhi hal tersebut.

Papan ini bermanfaat untuk mengasah imajinasi dan meningkatkan kreativitas saat bermain. Anak akan mampu berpikiran unik, dapat memecahkan masalah, serta bisa menyampaikan pikiran dan perasaan mereka melalui berbagai media, dan menciptakan sesuatu.

Kemudian, manfaat lainnya adalah meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak. Tracing Pad, khususnya yang dilengkapi dengan pensil adalah cara yang tepat untuk mendorong anak menggunakan tangan mereka untuk menciptakan sesuatu.

Setiap kali anak menggunakan tangan dan jarinya untuk bermain, mereka melatih dan mengasah keterampilan motorik halus serta koordinasi antara tangan dan matanya.

*Penulis: Vania Ramadhani Salsabillah Wardhani.

 

#Women for Women