Fimela.com, Jakarta Insecure adalah kata yang sepertinya mulai banyak dipakai belakangan ini. Meski manusia sudah sering mengalaminya namun istilah tersebut baru-baru ini saja diperkenalkan. Dilansir dari WebMD, insecure sendiri merupakan perasaan tidak mampu (tidak cukup baik terhadap diri sendiri) dan ketidakpastian akan sesuatu.
Seseorang yang merasa insecure ternyata memiliki banyak tanda, salah satunya adalah narsis. Jika selama ini kamu mengira narsis merupakan bentuk kepercayaan diri tinggi, ternyata anggapan itu salah. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Personality and Individual Differences menemukan bahwa sebenarnya orang-orang narsis sedang menutupi rasa insecure-nya di hadapan orang lain.
Orang narsis = insecure
Penelitian yang dilakukan terhadap 300 peserta survei dengan usia rata-rata 20 tahun (sekitar 60 persen wanita dan 40 persen pria) tersebut menjelaskan bahwa narsisme didorong oleh rasa insecure dan waswas, bukan rasa percaya diri yang berlebihan. Itu karena orang-orang narsis berusaha untuk memperbaiki citra dirinya di hadapan orang lain, bukan secara alami mencintai dirinya sendiri.
Para peneliti dari New York University ini menganalisis tentang Narcissistic Personality Disorder (NPD), yang dikonseptualisasikan sebagai mencintai diri sendiri secara berlebihan dan memeriksa dua subtipe yang dikenal sebagai narsisme muluk dan narsisme rentan.
Setelah menjawab 151 pertanyaan melalui komputer, para peneliti melihat bahwa mereka yang merasa insecure sering menceritakan dirinya secara berlebihan, dan menunjukkan tanda-tanda narsisme rentan. Orang-orang ini membual tentang dirinya secara berlebihan agar diakui atau mendapatkan perhatian.
Berbeda dengan orang yang secara alami memiliki kepercayaan diri, mereka tidak butuh perhatian, pengakuan atau validasi orang lain untuk membuat diri mereka nyaman. Jadi, jika kamu bertemu dengan orang-orang narsis, ketahuilah bahwa sebenarnya mereka sedang merasa insecure.
#Women for Women