Fimela.com, Jakarta Vino G Bastian merupakan seorang pemeran Indonesia yang namanya sudah berada di baris atas industri perfilman. Banyak karakter yang telah diperankan oleh suami Marsha Timothy itu dari berbagai macam genre film.
Namun, kini Vino G Bastian menjajal sebuah serial televisi berjudul Menolak Talak. Beberapa orang berpendapat bahwa antara film dan serial televisi memiliki kelas yang berbeda. Namun, hal itu ditolak mentah oleh Vino.
Menurutnya, baik film maupun serial televisi merupakan medium dalam berakting. Sementara masing-masing memiliki treatment dan tantangannya masing-masing. Ia pun menegaskan bahwa tak ada turun kelas ketika seseorang hijrah dari film ke serial.
"Jadi tak bisa dibandingkan. Apalagi dibilang grade turun, siapa bilang? Semua punya challenge masing-masing," kata Vino G Bastian di Studio ANTV, belum lama ini.
What's On Fimela
powered by
Perbanyak Pengalaman
Pemeran Wiro Sableng ini menambahkan jika di manapun seorang aktor mengambil peran, maka di situ ia harus berlaku totalitas. Karena menurut Vino, kewajiban seorang pemeran hanya memberikan yang terbaik sesuai dengan karakter yang didaulatkan kepadanya.
"Harus total di manapun, film maupun sinetron. Ga pilih-pilih, Karena sebagai pemain harus kasih yang terbaik," sambungnya.
Semakin banyak pengalaman dalam hal akting, di manapun, menurut Vino akan berimbas pada semakin bertambahnyakemampuan dalam berakting. Karenanya, sebisa mungkin semua bidang akting bisa dicoba.
"Coba biar pengalaman lebih banyak. Seperti dari film ke teater, bahkan video klip aja bisa bikin pengalaman beda," papar Vino.
Meski Suami Istri
Sebagaimana diketahui, Vino G Bastian dan istrinya, Marsha Timothy memang kerap disandingkan dalam proyek film. Namun, meski bersama dengan istri, Vino G Bastian merasa bukan sebuah nilai plus dalam berakting.
"Kalau ada yang bilang enak ya main ama istri sendiri, chemistry dah dapet. Tapi tidak seperti itu, karena kedekatan kita ga bisa dipakai di sini. Karakter beda, chemistry harus dikulik lagi dari nol, harus cari lagi. Setiap karakter memiliki budaya beda, bagaimana menyatukan, gimana menumbuhkan rasa suka dan seneng," papar Vino.