Fimela.com, Jakarta Saat kasus COVID-19 varian Omicron meledak, pejabat kesehatan telah memberikan peringatan keras sebelumnya. Varian ini dikatakan sangat menular, namun banyak orang mencari hiburan dengan bukti yang muncul menunjukkan bahwa COVID-19 varian Omicron menyebabkan gejala yang lebih ringan, daripada varian lainnya.
Tapi, ini menjadi salah kaprah, terutama karena pemahaman banyak orang tentang arti gejala ringan itu sendiri. Dilansir dari huffpost.com, berikut ini adalah makna dari gejala ringan COVID-19 varian Omicron yang harus kamu pahami terlebih dahulu.
Definisi ringan tidak kaku
Untuk penyedia layanan kesehatan dan orang awam, istilah ini cenderung memunculkan hal yang sangat berbeda. Kamu mungkin mendengar kata ringan dan membayangkan menghabiskan beberapa hari dengan batuk dan pilek.
Namun, dokter cenderung memiliki standar yang lebih tinggi saat seseorang dianggap benar-benar sakit. Menurut definisi National Institutes of Health, kasus COVID-19 dengan gejala ringan berarti mencakup kombinasi demam, batuk, sakit tenggorokan, malaise atau kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, mual, muntah, diare, dan kehilangan indra perasa dan penciuman.
What's On Fimela
powered by
Memahami makna gejala ringan pada kasus COVID-19 varian Omicron
Kamu dianggap sakit sedang jika penyakit telah menyebar ke sistem pernapasan bagian bawah atau tingkat saturasi oksigen telah turun melewati titik tertentu. Jadi, kamu bisa terinfeksi COVID-19 dengan gejala ringan dan tidak bisa bangun dari tempat tidur.
Beberapa terminologi seputar keparahan COVID-19 memang tidak jelas, tapi memiliki gejala ringan tidak sama dengan kasus tanpa gejala. COVID-19 tanpa gejala berarti kamu tidak mengalami gejala apapun, selama infeksi.
Gejala ringan telah menyebabkan komplikasi jangka panjang
Alasan lain untuk menganggap serius COVID-19 adalah bukti nyata bahwa bahkan orang tanpa gejala selama infeksi telah mengembang long COVID. Para peneliti masih mengeksplorasi hubungan antara gejala ringan dari varian Omicron dengan long COVID.
Vaksin melindungi dari sakit parah
Vaksinasi membantu memastikan penyakit tidak berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius. Ada juga bukti bahwa vaksinasi membantu menurunkan risiko terkena long COVID-19.
Risikonya akan jauh lebih tinggi jika kamu belum divaksinasi. Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa kamu 17 kali lebih mungkin pergi ke rumah sakit jika tidak divaksinasi COVID-19, sebaliknya, jika kamu divaksinasi, kemungkinan besar, kamu akan mengalami gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali.