Fimela.com, Jakarta Sebuah inovasi dihadirkan ilmuwan Jepang dalam menciptakan masker yang bisa mendeteksi virus COVID-19. Masker tersebut dibuat dari sel burung unta.
Dikutip dari Dezeen, seorang ilmuwan Jepang bernama Yasuhiro Tsukamoto yang memimpin kelompok penelitian Universitas Tokyo menyebut masker ini akan bercahaya jika terpapar oleh COVID-19. Sel burung unta sendiri dipilih karena dinilai memiliki kekebalan yang cukup kuat.
"Saya menyadari bahwa rahasia umur panjang adalah tahan terhadap penyakit menular dengan kekebalan dan ketahanannya yang luar biasa, jadi saya mulai meneliti antibodi burung unta dengan sungguh-sungguh." kata Tsukamoto kepada Dezeen.
Dengan adanya temuan ini, para peneliti Universitas Kyoto berharap nantinya masker canggih ini dapat membantu masyarakat dalam mendeteksi dan mencegah penyebaran COVID-19 dengan biaya yang terjangkau.
Alasan memilih burung unta
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa burung unta memiliki ketahanan tubuh yang cukup kuat terhadap penyakit. Ia jarang mati karena kotoran, luka ringan atau penyakit. Burung inipun mampu bertahan hidup selama 60 tahun.
Melihat fakta ini para ilmuwan memilih membuat filter masker yang dilapisi dengan antibodi burung unta. Para ilmuwan menyuntikkan protein lonjakan virus ke burung tersebut sehingga tubuh burung unta dapat memproduksi antibodi. Kemudian antibodi burung unta diekstrak dari kuning telurnya dan diikat pada filter masker menggunakan cairan asam polilaktat.
Terus kembangkan inovasi
Sejumlah tes dilakukan selama proses pembuatan masker. Masker yang telah dilapisi dengan sel burung unta, kemudian disemprot dengan bahan kimia. Hal ini memungkinkan masker mampu bersinar saat terkena virus corona. Desain masker yang dipilih adalah sama dengan masker pada umumnya.
Ketika kain masker terpapar virus COVID-19, akan muncul bercak yang bersinar pada kain masker. Untuk bisa melihat bercak terang pada masker, masker sel burung unta ini harus disinari cahaya ultraviolet terlebih dahulu. Sehingga kini para ilmuwan sedang mengembangkan masker yang dapat bersinar saat terpapar COVID-19 meski tanpa bantuan sinar ultraviolet.
Simak video berikut ini
#womenforwomen